Revitalisasi Nilai Bangsa di Tanjung Senai: Wabup Ardani Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025

Polres Banyuasin Kibarkan Merah Putih, Teguhkan Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa di HUT ke-80--
Upacara ini juga memperlihatkan partisipasi yang luas dari berbagai unsur masyarakat. Hadir dalam barisan kehormatan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ogan Ilir, Sekretaris Daerah, Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala Perangkat Daerah, perwakilan instansi vertikal, serta pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.
Tampak pula barisan TNI dan Polri berdiri kokoh, bersatu dengan ASN dan pelajar—sebuah potret kecil dari keberagaman Indonesia yang terikat dalam satu bingkai bernama Pancasila.
Lagu-lagu kebangsaan seperti Hari Merdeka dan Bagimu Negeri dikumandangkan oleh paduan suara gabungan pelajar SMA se-Ogan Ilir. Sementara teks Pancasila dibacakan dengan suara lantang oleh seorang pelajar SMA Negeri 1 Indralaya, yang disambut dengan pekikan “Saya Indonesia, Saya Pancasila!” dari seluruh peserta.
Momentum ini menciptakan suasana yang menggugah hati. Terlihat beberapa peserta upacara tampak haru, bahkan menitikkan air mata saat mendengar lagu Indonesia Pusaka dinyanyikan. Bagi mereka, ini bukan hanya nostalgia, tapi semangat untuk menjaga apa yang telah diwariskan para pendiri bangsa.
Harapan untuk Generasi Mendatang
Dalam penutupan pidatonya, Wakil Bupati Ardani menyampaikan harapan besar kepada generasi muda. Ia berpesan agar para pelajar dan pemuda menjadi penjaga nilai Pancasila di masa depan, bukan hanya dengan kata-kata, tapi lewat tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kalian rajin belajar, jujur dalam pergaulan, dan berani melawan ketidakadilan, maka kalian sudah menjalankan Pancasila,” ucapnya sembari menatap barisan pelajar. “Bangsa ini akan menjadi besar bukan karena kekayaan alamnya, tetapi karena moralitas manusianya.”
Ia juga menegaskan bahwa tanggung jawab membumikan Pancasila tidak hanya berada di pundak pemerintah, tetapi juga di setiap individu yang mengaku sebagai warga negara Indonesia.
“Peringatan ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” tutup Ardani.
Semangat yang Tak Padam
Setelah upacara usai, banyak peserta yang tak langsung beranjak. Mereka terlihat berbincang, berswafoto, atau sekadar menikmati suasana pagi di lingkungan perkantoran yang teduh itu. Beberapa pelajar mengaku bangga bisa mengikuti upacara yang penuh makna tersebut.
“Biasanya upacara itu formal saja, tapi tadi pidato Pak Wabup bikin kami terinspirasi,” ujar Ananda, siswi SMAN 3 Indralaya. “Kami jadi sadar kalau Pancasila itu bukan cuma hafalan, tapi harus kita amalkan.”
Dengan semangat yang dibawa dari lapangan upacara itu, para peserta kembali ke tempat tugas masing-masing, membawa harapan dan tanggung jawab baru: bahwa di pundak merekalah semangat Pancasila harus terus hidup.