Dinas PPPAPPKB Banyuasin Klarifikasi Soal Dana Rp800 Juta : Fokus ke Kampung KB dan Cegah Stunting!

Kepala Dinas PPPAPPKB Kabupaten Banyuasin Dra Yosi Zartini MM--

“Mereka ini ujung tombak kami. Maka dari itu, penting ada kegiatan evaluasi, rapat rutin, pelatihan dan motivasi. Itu semua tentu memerlukan anggaran,” jelas Yosi.

BACA JUGA:Halal Bihalal, Bupati Banyuasin Ajak Pererat Ukhuwah

Yosi juga menyinggung realitas lapangan yang tidak bisa dipungkiri. Dalam kegiatan penyuluhan, koordinasi dan pelatihan, kebutuhan dasar seperti konsumsi dan transportasi harus dipenuhi. Jika tidak, semangat kader bisa melemah.

“Kalau mereka diajak kumpul, rapat seharian, tapi tidak dikasih makan atau uang transport, ya bisa-bisa mereka kapok dan enggan ikut kegiatan lagi,” katanya.

Menurutnya, dana dari kementerian memang dianggarkan untuk mendukung kelangsungan dan kenyamanan kegiatan penyuluhan. Bukan hanya soal teknis KB, tapi juga membangun semangat dan solidaritas di antara para kader.

BACA JUGA:Bukan AC Biasa! Polytron Smart Neuva Pro Punya Fitur yang Bikin Kamu Terkejut

“Program ini bukan sekadar proyek, ini kerja sosial yang harus dibangun dengan hati. Maka dari itu, kami sangat menjaga kepercayaan dari pusat, juga dari masyarakat,” tambahnya.

Yosi Zartini berharap pemerintah pusat dapat terus mendukung Banyuasin melalui peningkatan alokasi DAK di tahun-tahun mendatang. Menurutnya, komitmen Banyuasin dalam menjalankan program KB dan penanganan stunting patut diapresiasi lebih luas.

“InsyaAllah jika dukungan pusat meningkat, kami akan bisa meluaskan cakupan kegiatan, meningkatkan kapasitas kader, dan tentu saja memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat Banyuasin,” pungkas Yosi.

BACA JUGA:Minat Pendaftar Calon Murid Baru di SDN 32 Talang Kelapa Membludak

Diberitakan sebelumnya, Di tengah dorongan pemerintah pusat untuk melakukan efisiensi anggaran, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPA Dalduk KB) Kabupaten Banyuasin menjadi sorotan. 

Pasalnya, anggaran untuk makan dan minum dalam berbagai kegiatan dinas tersebut menembus angka fantastis, mencapai Rp 800 juta dalam satu tahun anggaran.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebagian besar dana tersebut terserap untuk membiayai konsumsi pada kegiatan penyuluhan program, pembinaan lini lapangan, serta penggerakan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). 

BACA JUGA:Simulasi OSN SDN 12 Talang Kelapa Berbasis Crome Book

Anggaran paling besar ditemukan pada pos belanja makan minum kegiatan penggerakan Kampung KB yang menelan biaya hingga Rp 452 juta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan