Jonatan Christie Akui Lega, Generasi Baru Tunggal Putra Indonesia Mulai Unjuk Taji

Jonatan Christie--Foto PBSI

BACA JUGA:Cedera ACL Berulang, Jesita Putri Miantoro Resmi Tinggalkan Pelatnas PBSI

Sebaliknya, ada negara kuat seperti Denmark yang sebenarnya hanya bertumpu pada dua pemain andalan, yakni Viktor Axelsen dan Anders Antonsen.

Meski keduanya luar biasa, Jonatan menilai kondisi tersebut tetap membuat beban menjadi lebih berat karena tidak ada banyak pilihan pelapis.

Saat ini, Jonatan Christie masih menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia yang mampu bertahan di Top 10 dunia.

Rekan satu angkatannya, Anthony Sinisuka Ginting, tengah berusaha kembali bangkit setelah kehilangan banyak poin akibat masa pemulihan cedera.

Kondisi ini sempat menimbulkan kekhawatiran Jonatan terkait jarak yang terlalu lebar antara pemain papan atas dan generasi penerus.

Namun, belakangan situasi mulai membaik.

Pemain muda seperti Alwi Farhan kini sudah menembus ranking 22 dunia, Chico Aura Dwi Wardoyo berada di ranking 46, Prahdiska Bagas Shujiwo di posisi 54, Ginting di ranking 65, serta Moh. Zaki Ubaidillah (Ubed) yang kini duduk di posisi 73 dunia.

“Kalau pemain muda dapat kesempatan main di banyak turnamen, jam terbang mereka akan meningkat. Itu yang penting, supaya mereka siap menghadapi tekanan di level atas,” kata Jonatan.

Dengan semakin banyaknya nama yang muncul di 100 besar dunia, Jonatan optimistis masa depan tunggal putra Indonesia akan lebih cerah.

Menurutnya, jika para pemain muda bisa konsisten menembus papan atas, Indonesia tidak hanya memiliki satu-dua tumpuan, melainkan skuad yang benar-benar solid.

“Harapan saya, mereka terus berkembang, terus termotivasi. Kalau ada banyak pemain kuat, dampaknya besar, tidak hanya untuk individu, tapi juga untuk tim Indonesia secara keseluruhan,” tutup Jonatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan