Comeback Bersejarah! Chen Qing Chen/Jia Yi Fan Kembali Berpasangan di Korea Open 2025

Chen Qing Chen/Jia Yi Fan--
BACA JUGA:Semifinal Jadi Milik Fajar/Fikri! Balas Kekalahan, Siap Tantang Wakil Korea Malam Ini
Dalam wawancaranya di China Masters 2025, Jia Yi Fan menegaskan bahwa comeback kali ini bukanlah tentang memburu medali atau gelar besar, melainkan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan panjang mereka.
“Banyak orang menantikan Fan/Chen bersatu kembali, termasuk tim pelatih. Saya pikir untuk pasangan Fan/Chen, medali emas di Olimpiade (LA 2028) sudah bukan yang terpenting lagi. Di titik tertentu, kami juga ingin menciptakan akhir,” ungkap Jia Yi Fan.
Ucapan ini seakan menegaskan bahwa perjalanan panjang Fan/Chen yang dipenuhi prestasi sudah mendekati titik penutup.
Meski begitu, kehadiran mereka tetap diantisipasi karena duet ini dikenal memiliki chemistry yang luar biasa di lapangan.
Kombinasi defense rapat Chen Qing Chen dan serangan agresif Jia Yi Fan menjadi identitas permainan mereka yang sulit ditandingi.
Tidak hanya berhenti di Korea Open, pasangan ini juga dijadwalkan melanjutkan aksi mereka di Denmark Open dan French Open 2025.
Dengan demikian, para pecinta bulutangkis dunia memiliki kesempatan lebih banyak untuk menyaksikan aksi terakhir Fan/Chen sebelum resmi berpisah.
Menariknya, Jia Yi Fan juga sempat berkelakar mengenai alasan lain dirinya kembali bersama Chen Qing Chen.
Selain ingin menutup cerita mereka dengan indah, ia bercanda bahwa dirinya juga berharap bisa meraih lebih banyak keuntungan finansial dari kembalinya duet ini ke panggung besar.
“Selain ingin tampil terakhir kali sebagai Fan/Chen, saya juga ingin mendapat lebih banyak uang,” katanya sambil tersenyum.
Kembalinya Fan/Chen jelas menjadi magnet tersendiri di Korea Open 2025.
Meski mereka tidak lagi memburu target jangka panjang, setiap laga Fan/Chen dipastikan penuh emosi, nostalgia, dan mungkin air mata perpisahan.
Para penggemar pun bersiap memberi dukungan maksimal, menyambut kisah akhir dari salah satu pasangan ganda putri tersukses sepanjang sejarah bulutangkis dunia.