Minggu, 24 Nov 2024
Network
Beranda
Kesehatan
JEJALAH
TEKNOLOGI
Otomotif
NASIONAL
KECANTIKAN
POLITIK
Utama
Harian Banyuasin
Banyuasin Bangkit
Banyuasin Cerdas
Kota Betuah
Kuliner
Olahraga
Pendidikan
Olahraga
Ragam
Sumsel
Advertorial
Kesehatan
Kuliner
Opini
Setudung
Network
Beranda
Opini
Detail Artikel
Kala Ibu Muda Tersandera Algoritma Media
Reporter:
|
Editor:
Admin
|
Kamis , 07 Dec 2023 - 16:02
Isma Kim--
kala ibu muda tersandera algoritma media oleh isma kim pangkalan balai - belakangan di media sosial, para ibu muda membanjiri beranda sosmednya dengan beragam konten. terlebih akun facebook yang saat ini memiliki fitur monetisasi. yakni sebuah fitur yang bisa menghasilkan uang dengan cara mengirimkan bintang pada sang kreator. baca juga:sumsel pertama kali se-indonesia teken serentak nphd dana baca juga:reses komisi ix dpr ri, sekda supriono paparkan program kesehatan dan ketenagakerjaan indikator penghasilannya ditentukan dari jumlah penonton atau jumlah bintang yang diterima dari video reels yang kita unggah. dikutip dari cnbcindonesia.com (10/3) facebook menjanjikan penghasilan kreator bisa tembus us$ 35.000 (rp 540 juta) per bulan. siapa yang tidak tergiur dengan nominal tersebut? wajar, jika para ibu muda yang selama ini dilabeli 'kurang produktif' kini menjelma menjadi konten kreator dadakan untuk bisa menghasilkan cuan. baca juga:pramudya hengkang? yeremia buka suara baca juga:aryono miranat: pramudya masih bagian dari pelatnas pbsi realitanya hari ini, ibu rumah tangga yang kesehariannya di rumah mengurus anak dianggap sebagai ibu yang tidak 'produktif'. produktif dalam arti menghasilkan uang. ya, memang mereka tidak bekerja demi merawat dan mendidik buah hatinya. jadilah fitur 'kreator media' ini dipilih menjadi angin segar untuk mendapatkan penghasilan tambahan. baca juga:pemkab banyuasin gelar akselarasi penerapan spbe baca juga:banyuasin siaga satu ancaman bencana pancaroba tidak perlu bingung memikirkan konten apa yang dipilih, cukup mengunggah kegiatan sehari-hari saja. ditambahkan pemanis, sudah menjadi konten di hari itu juga. hanya saja, menjadi seorang konten kreator tak semudah yang dibayangkan. ia harus bergelut dengan algoritma. puter otak biar bisa viral, sehingga akun kita berkembang. iming-iming mendulang materi menjadi daya pikat tersendiri. misal, banyak tawaran endorsement di akun kita. sudah pasti pundi-pundi rupiah cepat diraih seiring berkembangnya akun kita. namun, itulah realitasnya dunia. semakin dikejar, semakin besar keinginan untuk mendapatkan cuan berlimpah dan tentu makin membuat lelah. tak sedikit yang akhirnya pusing dan lelah karena tak ada kemajuan dalam akunnya. sudah berpuluh-puluh video diupload, waktu cek dasbor insight tidak mengalami kenaikan. sungguh lesu bukan kepalang. pernah dijumpai sendiri oleh penulis bahwa, ada yang sampai akhirnya ingin tutup akun, gara-gara tidak ada kemajuan dalam akun sosmednya. stres bukan kepalang, usaha yang selama ini dibangun tidak menunjukkan hasil yang memuaskan. jebakan kapitalisme dalam sistem kapitalisme tolok ukur perbuatannya didasari oleh materi. tak ayal, produktivitas ibu muda dilihat dari seberapa besar cuan yang ia dapatkan. orientasi materi menjadi standar kesuksesan seseorang. jargonnya dari generasi hari ini "kalo lu punya duit, lu punya kuasa". saat ini apa saja bisa diraih asal banyak uang. kapitalisme jelas menggeser peran ibu yang sebenarnya. para ibu seolah dibuat 'produktif' via media. padahal sebenarnya ini buah dari kapitalisme yakni feminis yang menstandari perempuan dari nilai ekonomi saja. mulianya seorang ibu ketahuilah, bahwa ibu adalah perempuan mulia. di tangan merekalah lahir generasi unggul nan cemerlang. kemuliaan seorang ibu termaktub dalam hadits nabi saw. yang memosisikan seorang ibu tiga tingkat di atas ayah. seseorang datang kepada rasulullah saw. dan berkata, “wahai rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?” nabi saw. menjawab, “ibumu!. dan orang tersebut kembali bertanya, “kemudian siapa lagi?'”nabi saw. menjawab, “ibumu!” orang tersebut bertanya kembali, “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab, “ibumu.” orang tersebut bertanya kembali, “kemudian siapa lagi?” nabi saw. menjawab, “kemudian ayahmu.” hr bukhari). dalam islam, posisi utama seorang ibu sebagai ummun warabatul bayt (pengurus rumah tangga) tentu ini bukan posisi sepele. rumah yang nyaman, makanan yang lezat, segala kebutuhan keluarga terpenuhi lewat sentuhan tangan ibu yang luar biasa. bukan hanya itu, sepanjang sejarah telah banyak lahir sosok-sosok mulia seperti muhammad al-fatih, imam asy-syafi'i, shalahuddin al ayyubi, dan banyak sosok hebat lainnya. mereka dididik di rumah oleh seorang ibu yang luar biasa, dengan iman dan islam. sehingga kuat akidah dan berilmu tinggi. kapitalisme justru membajak peran ibu yang seharusnya berkarir di rumah sebagai ibu rumah tangga. buah dari kapitalisme yakni sekularisme, yang menihilkan peran agama dalam kehidupan. sehingga, tujuan hidup terbelokkan untuk sekadar mencari uang bahagia itu jika bisa memiliki apa yang kita inginkan di dunia ini. ibu jadi kreator wahai kaum ibu, sungguh mulia peranmu. tak mengapa engkau berkarir juga di media. namun, ada rambu-rambu yang harus ditaati agar engkau tak salah arah. apa sajakah itu? pertama, pahami tujuan hidup agar paham tujuan ngonten. sebagai seorang muslim, tujuan hidup kita adalah meraih rida-nya allah swt. di akhir kehidupan kita (surga). bagaimana cara menempuhnya? yakni melakukan aktivitas yang senantiasa bernilai pahala, sebagai bekal kita ke surga. demikianlah, jika dengan konten yang akan kita buat, segala sesuatu disandarkan kepada allah swt., untuk meraih rida-nya. maka kita tidak akan tersandera algoritma. sebab, satu konten yang kita buat, kemudian konten itu bermanfaat untuk orang yang melihatnya, jelaslah pahala dari allah akan kita raih. kita tidak akan terpusingkan dengan insight yang tidak berkembang. itulah realitasnya dunia, sangat fana. semakin dikejar, semakin membuat kita terlena. ubah mindset materi oriented kita dengan akhirat oriented. yakinlah, konten yang bermanfaat yakni yang semakin membuat penonton dekat dengan rabb-nya, akan membuahkan pahala jariyah. pahala yang tidak akan terputus meskipun kita sudah meninggal dunia. masya allah. kedua, pahami konsep rezeki dengan benar. rezeki itu dari allah swt. allah swt. tetapkan rezekinya, sebagaimana firman-nya, "dan tidak ada satu pun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rezekinya telah ditetapkan oleh allah.” (qs hûd: 6) tugas manusia hanyalah berusaha bagaimana memberi nilai atas rezeki yang allah datangkan. dengan cara yang benar atau sebaliknya. meskipun, para ulama menyebut sebab datangnya rezeki tergantung pada tawakal kita pada allah swt. sebagaimana sabda nabi saw. “jika kalian bertawakal dengan tawakal yang sebenar-benarnya, niscaya allah akan memberikan rezeki kepada kalian, sebagaimana dia telah memberi rezeki kepada burung yang berangkat (pagi) dengan perut kosong, dan pulang dengan (perut) kenyang.” (hr at-tirmidzi dan ahmad). jadi, jelas dalam hal ini jangan menghamba datangnya rezeki pada algoritma. sebab, hanya memusingkan pikiran dan aktivitas kita. luruskan semua yang kita kerjakan di dunia ini, hanya untuk meraih rida allah semata. dijamin ketenangan dan keberkahan akan kita dapatkan, terkhusus dalam berkarir di dunia maya. wallahu a'lam bis ash-shawab.(*)
1
2
3
4
»
Last
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi HARIAN BANYUASIN 8 DESEMBER 2023
Berita Terkini
Penyelesaian Aset Pemprov Sumsel-Pangkalan Udara SMH Palembang, Pj Gubernur: Selesaikan Persoalan Aset
Sumsel
15 menit
Sukseskan Pilkada Serentak di Sumsel, Pj Gubernur Rangkul Berbagai Elemen Masyarakat
Sumsel
27 menit
Ragam Manfaat Jeruk Bali: Dari Jantung Sehat hingga Kulit Cerah
Kesehatan
46 menit
Lomba Senam KORPRI Memperebutkan Piala Gubernur Tahun 2024 Resmi Dibuka
Sumsel
1 jam
Pj Gubernur Sumsel Buka Rakor Sosialisasi Pencegahan Korupsi dalam Proses Perencanaan Penganggaran APBD
Sumsel
1 jam
Berita Terpopuler
Pj Gubernur Sumsel Hadiri RUPSLB Bank Sumsel Babel
Sumsel
2 jam
54 Tokoh di Sumsel Raih Anugerah Inovator Sumsel Tahun 2024, Berikut Daftar Kategorinya!
Sumsel
4 jam
Salacca Wallichiana: Buah Mirip Salak yang Kaya Antioksidan dan Vitamin C
Kesehatan
20 jam
Persiapan Distribusi Logistik Pilgub, Pj Gubernur Sumsel: Harus Dipersiapkan dengan Matang
Sumsel
3 jam
Lomba Senam KORPRI Memperebutkan Piala Gubernur Tahun 2024 Resmi Dibuka
Sumsel
1 jam
Berita Pilihan
Market Day SDN 24 Talang Kelapa dalam Gelar Karya P5
Pendidikan
14 jam
Ikuti Lomba Boskin, SDN 10 Sembawa Peroleh 4 Piala
Pendidikan
1 hari
Kwarran Talang Kelapa Gelar Pembekalan dan Sosialisasi Akreditasi
Pendidikan
1 hari
SDN 39 Tuan Rumah Workshop Perecanaan Berbasis data
Pendidikan
1 hari
Jalan Desa Lubuk Rengas Rusak Parah, Warga Mengeluhkan Akses yang Sulit
Utama
1 hari