Tradisi Unik Arak-arakan Pengantin Tandu di Kuala Puntian Banyuasin: Perpaduan Budaya dan Modernitas
Sepasang pengantin saat diarak menggunakan tandu--
Uniknya, tradisi arak-arakan tandu di Desa Kuala Puntian telah berlangsung selama puluhan tahun.
BACA JUGA:Prodi PG PAUD Unsri Gelar Pendampingan Pembelajaran Berdeferensiasi
Meskipun zaman terus berubah, masyarakat setempat tetap berkomitmen untuk melestarikannya.
Bahkan, tradisi ini semakin semarak dengan adanya tambahan seperti bendera uang untuk dihadiahkan kepada anak-anak kecil sebagai simbol berbagi kebahagiaan.
"Dilanjutkan dengan ziarah ke makam leluhur sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang dan memohon restu," tambahnya.
BACA JUGA:P5 di SMPN 4 Banyuasin III, Diaplikasikan Melalui Pembuatan Bibit Sawit
Dari tradisi arak-arakan tandu di Desa Kuala Puntian, kita dapat mengambil beberapa pelajaran berharga, yaitu:
Pentingnya melestarikan budaya: Tradisi adalah identitas suatu masyarakat. Dengan melestarikan tradisi, kita menjaga kelangsungan hidup budaya bangsa.
Nilai kebersamaan: Arak-arakan tandu menunjukkan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam masyarakat.
Harmoni antara tradisi dan modernitas: Kita tidak perlu meninggalkan tradisi sepenuhnya.
BACA JUGA:Putri KW ke Final Taipei Open 2024, Singkirkan Wakil Tuan Rumah dalam 64 Menit
Justru, kita bisa memadukan tradisi dengan nilai-nilai modern untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Bagi generasi muda, tradisi arak-arakan tandu ini bisa menjadi inspirasi untuk lebih menghargai budaya leluhur.
Mari kita sama-sama menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi yang masih ada, agar kelak anak cucu kita juga dapat menikmatinya.