Kasus Dugaan Penganiayaan Antar Anggota Bawaslu Banyuasin Naik ke Tahap Penyidikan

Reporter: Rooney |

Editor: Rooney |

Jumat , 04 Oct 2024 - 10:06

Kasat Reskrim AKP Teguh Prastyo --

"Kami tidak melihat adanya alasan untuk menunda penyidikan, kecuali jika ada aturan khusus yang mengharuskan hal itu," ungkapnya.

Dalam penanganan kasus ini, Polres Banyuasin telah memeriksa delapan saksi yang terkait dengan kejadian tersebut.

Sementara itu, Muslim, anggota Bawaslu Banyuasin Divisi Pencegahan, Humas, dan Parmas, saat dikonfirmasi sumeks.co mengenai perkembangan kasus ini, mengaku belum mengetahui bahwa kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan.

"Belum tahu kalau kasus ini sudah masuk ke penyidikan," ujarnya.

Meski demikian, Muslim tidak menampik bahwa jika nantinya terjadi penetapan tersangka oleh Polres Banyuasin, hal ini bisa mengganggu kinerja pengawasan Pilkada yang sedang berjalan.

"Jika sampai ada penetapan tersangka, tentu akan mengganggu kinerja pengawasan Pilkada," ujarnya.

Sebelum kasus ini memasuki tahap penyidikan, kedua pihak, RZ dan HS, sempat dimediasi oleh Bawaslu untuk menyelesaikan masalah secara internal.

Namun, mediasi tersebut gagal mencapai kesepakatan, dan kedua belah pihak tetap bersikukuh pada posisi masing-masing.

Kronologi kejadian berawal pada Selasa (6/8), ketika RZ dan beberapa staf Bawaslu, termasuk HS, sedang mengadakan rapat internal di Kantor Bawaslu Banyuasin di Kelurahan Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III.

Rapat tersebut membahas mengenai dana hibah yang dikelola oleh Bawaslu. Dalam rapat tersebut, RZ memberikan arahan kepada para staf terkait pengelolaan dana hibah, namun pernyataannya diduga memicu ketidaksenangan HS.

Menurut sumber yang ada, HS merasa tersinggung dengan pernyataan RZ yang menyiratkan bahwa instruksinya tidak didengarkan oleh staf sekretariat.

kasus dugaan penganiayaan antar anggota bawaslu banyuasin naik ke tahap penyidikan                            koranharianbanyuasin.id - kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan salah satu anggota badan pengawas pemilu (bawaslu) kabupaten banyuasin, rz, terhadap seorang staf bawaslu, hs, kini telah resmi memasuki tahap penyidikan. 
kejadian yang terjadi pada selasa (6/8) ini dilaporkan oleh hs ke mapolres banyuasin tak lama setelah insiden tersebut terjadi. 
"iya, kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan," ujar kapolres banyuasin, akbp ruri prastowo sik, melalui kasat reskrim akp teguh prasetyo.
baca juga:dua pria diduga hipnotis warga dan gondol sepeda motor di talang kelapa
dengan kasus yang kini telah memasuki tahap penyidikan, teguh menjelaskan bahwa hal ini akan menjadi dasar untuk menetapkan tersangka jika bukti yang ada sudah cukup. 
"jika dari hasil penyidikan ditemukan cukup bukti, maka penetapan tersangka bisa dilakukan," jelasnya.
namun, rz sendiri diketahui telah melakukan laporan balik terhadap hs ke mapolres banyuasin, meskipun laporan tersebut baru masuk sekitar satu bulan setelah kejadian awal. 
baca juga:bimtek arkas -siplah digelar di kecamatan makarti jaya
mengenai hal ini, teguh menyatakan bahwa laporan dari rz masih berada dalam tahap penyelidikan.
 "laporannya selisih satu bulan, dan saat ini masih dalam tahap lidik (penyelidikan)," ujarnya.
teguh juga menegaskan bahwa jika hasil penyelidikan tidak menemukan cukup bukti dalam laporan balik yang diajukan oleh rz, maka kasus tersebut akan dihentikan. 
baca juga:sekda banyuasin terima audiensi himpunan mahasiswa muhammadiyah
"jika tidak cukup bukti, kasusnya akan dihentikan," tambahnya.
mengenai pertanyaan apakah penetapan tersangka akan ditunda mengingat tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang sedang berjalan, teguh dengan tegas menyatakan bahwa penyidikan tetap akan berlanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku.
 "kami tidak melihat adanya alasan untuk menunda penyidikan, kecuali jika ada aturan khusus yang mengharuskan hal itu," ungkapnya.
baca juga:rahasia tulang sehat: cara ampuh melawan osteoporosis sejak dini
dalam penanganan kasus ini, polres banyuasin telah memeriksa delapan saksi yang terkait dengan kejadian tersebut. 
sementara itu, muslim, anggota bawaslu banyuasin divisi pencegahan, humas, dan parmas, saat dikonfirmasi sumeks.co mengenai perkembangan kasus ini, mengaku belum mengetahui bahwa kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan. 
"belum tahu kalau kasus ini sudah masuk ke penyidikan," ujarnya.
baca juga:rahasia tulang sehat: cara ampuh melawan osteoporosis sejak dini
meski demikian, muslim tidak menampik bahwa jika nantinya terjadi penetapan tersangka oleh polres banyuasin, hal ini bisa mengganggu kinerja pengawasan pilkada yang sedang berjalan.
 "jika sampai ada penetapan tersangka, tentu akan mengganggu kinerja pengawasan pilkada," ujarnya.
sebelum kasus ini memasuki tahap penyidikan, kedua pihak, rz dan hs, sempat dimediasi oleh bawaslu untuk menyelesaikan masalah secara internal.
baca juga:telur ayam biasa vs telur ayam omega: mana yang lebih sehat?
 namun, mediasi tersebut gagal mencapai kesepakatan, dan kedua belah pihak tetap bersikukuh pada posisi masing-masing.
kronologi kejadian berawal pada selasa (6/8), ketika rz dan beberapa staf bawaslu, termasuk hs, sedang mengadakan rapat internal di kantor bawaslu banyuasin di kelurahan pangkalan balai, kecamatan banyuasin iii. 
rapat tersebut membahas mengenai dana hibah yang dikelola oleh bawaslu. dalam rapat tersebut, rz memberikan arahan kepada para staf terkait pengelolaan dana hibah, namun pernyataannya diduga memicu ketidaksenangan hs.
baca juga:telur ayam biasa vs telur ayam omega: mana yang lebih sehat?
menurut sumber yang ada, hs merasa tersinggung dengan pernyataan rz yang menyiratkan bahwa instruksinya tidak didengarkan oleh staf sekretariat. 
hal ini memicu ketegangan di antara keduanya, hingga hs memegang kerah baju rz, yang berujung pada perkelahian fisik. akibat kejadian tersebut, keduanya mengalami luka-luka di bagian wajah.
anggota bawaslu yang hadir dalam rapat tersebut sempat mencoba melerai dan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri agar insiden ini tidak menyebar ke publik. 
baca juga:pelatihan p5 di sdn 4 banyuasin iii
namun, hs tetap memilih untuk melaporkan kejadian tersebut ke mapolres banyuasin beberapa jam setelah kejadian.
kasus ini kini masih bergulir di polres banyuasin, dan dengan naiknya ke tahap penyidikan, publik menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dugaan penganiayaan yang melibatkan dua anggota lembaga pengawas pemilu tersebut.