Waspada! 5 Perilaku Hewan Peliharaan yang Bisa Berisiko bagi Pemiliknya
Kenali perilaku hewan perliharaan dengan memahami perilakunya.--Foto koranharianbanyuasin.id
Berikan mainan yang aman dan dirancang khusus untuk hewan peliharaan agar mereka dapat menggigit atau bermain tanpa risiko.
4. Perilaku Overprotective atau Cemburu
Hewan peliharaan yang terlalu protektif bisa menjadi ancaman jika menunjukkan kecemburuan terhadap anggota keluarga lain atau tamu yang datang.
Anjing, misalnya, bisa menjadi sangat posesif terhadap pemiliknya dan berusaha “menjaga” mereka dari orang lain.
Ini dapat menjadi masalah saat ada anak kecil atau orang asing yang mendekat, karena hewan bisa bersikap agresif.
Perilaku ini bisa dikurangi dengan latihan yang membiasakan hewan berinteraksi dengan orang lain.
Mengajarkan perintah dasar seperti “duduk” atau “diam” bisa membantu mengendalikan emosi hewan ketika merasa cemburu atau protektif.
5. Perilaku Mengintimidasi saat Merasa Terancam
Kucing atau anjing yang merasa terancam sering menunjukkan perilaku intimidatif, seperti mendesis, menggonggong keras, atau menegakkan bulu.
Perilaku ini dapat menakuti pemilik, dan terkadang, hewan tersebut bisa melakukan serangan secara tiba-tiba.
Untuk menghadapi situasi seperti ini, pemilik sebaiknya tetap tenang dan tidak melakukan gerakan mendadak.
Ciptakan suasana tenang hingga hewan merasa aman kembali. Membiarkan hewan tersebut menenangkan diri tanpa gangguan adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko agresi.
Memahami perilaku hewan peliharaan sangat penting untuk menjaga keamanan semua pihak.
Pelatihan, pengawasan, dan kasih sayang yang tepat dapat membantu mengurangi perilaku berisiko.
Meskipun hewan peliharaan bisa saja memiliki naluri yang terkadang berbahaya, perhatian yang tepat dari pemilik akan membantu menjaga keharmonisan di rumah.