Berat Badan Stuck Saat Diet? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Sabtu , 16 Nov 2024 - 11:24

berat badan stuck saat diet? ini penyebab dan cara mengatasinya                            koranharianbanyuasin.id - saat menjalani program diet, ada momen ketika berat badan tidak lagi turun meski usaha sudah maksimal.
kondisi ini sering disebut plateau, yakni ketika tubuh beradaptasi dengan perubahan pola makan dan aktivitas, sehingga proses penurunan berat badan melambat atau berhenti.
berikut beberapa penyebab dan solusi untuk mengatasi masalah ini:
baca juga:satu atau dua? jumlah telur harian yang tepat untuk anda, simak penjelasannya!
baca juga:kenapa anda harus rutin mengonsumsi buah delima? ini 9 alasannya
1. metabolisme melambat
ketika tubuh kehilangan berat badan, metabolisme bisa ikut melambat.
hal ini karena tubuh membutuhkan lebih sedikit kalori untuk menjalankan fungsi dasar.
baca juga:tak hanya untuk ibu menyusui, ini manfaat daun katuk yang jarang diketahui
baca juga:makan buah sebelum atau sesudah makan: mana yang lebih baik untuk kesehatan?
akibatnya, meski anda tetap konsisten menjalani pola makan yang sama, kalori yang dibakar tidak cukup untuk menurunkan berat badan lebih lanjut.
solusi:
hitung kembali kebutuhan kalori sesuai berat badan terkini.
baca juga:6 kesalahan umum yang sering dilakukan saat menangani gondongan pada anak
baca juga:ragam manfaat buah kelengkeng, dari jantung sehat hingga kulit awet muda
tingkatkan aktivitas fisik, seperti menambah intensitas atau durasi olahraga.
fokus pada latihan kekuatan untuk membangun otot, karena otot membantu meningkatkan metabolisme.
2. konsumsi kalori tersembunyi
terkadang, kalori tambahan masuk ke tubuh tanpa disadari, misalnya dari bumbu, minuman manis, atau camilan kecil.
meski terlihat sepele, kalori ini bisa menggagalkan upaya penurunan berat badan.
solusi:
catat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi menggunakan aplikasi pencatat kalori.
perhatikan porsi dan hindari makanan yang mengandung gula atau lemak tersembunyi.
3. kurang tidur
kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin.
akibatnya, anda mungkin merasa lebih lapar dan cenderung makan lebih banyak.
solusi:
pastikan tidur 7–9 jam setiap malam.
ciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan lingkungan yang nyaman untuk istirahat.
4. tingginya tingkat stres
stres meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat memicu penyimpanan lemak, terutama di area perut.
selain itu, stres sering kali membuat seseorang cenderung makan berlebih sebagai pelampiasan.
solusi:
kelola stres dengan meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan.
hindari makan saat stres dan fokus pada makanan sehat saat lapar.
5. tubuh sudah beradaptasi
tubuh cenderung beradaptasi dengan pola makan atau olahraga yang sama dalam waktu lama.
jika rutinitas anda tidak berubah, tubuh mungkin tidak lagi membakar kalori secara efektif.
solusi:
ubah rutinitas olahraga, misalnya mencoba jenis olahraga baru atau menambahkan variasi intensitas.
rotasi pola makan, seperti menerapkan siklus rendah karbohidrat dan tinggi protein.
6. dehidrasi
kekurangan cairan dapat memperlambat proses metabolisme dan membuat tubuh menahan air, sehingga berat badan tidak berubah.
solusi:
minum air putih minimal 2 liter per hari.
hindari minuman bersoda atau beralkohol yang dapat menyebabkan dehidrasi.
7. faktor hormonal atau medis
beberapa kondisi medis, seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (pcos), dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menurunkan berat badan.
solusi:
konsultasikan dengan dokter jika anda menduga ada masalah hormonal atau kesehatan.
ikuti rekomendasi medis untuk mengelola kondisi tersebut.
jika berat badan anda stuck saat menjalani diet, jangan menyerah.
pahami penyebabnya dan lakukan perubahan kecil yang signifikan.
ingat, penurunan berat badan adalah perjalanan yang memerlukan konsistensi dan kesabaran. fokus pada gaya hidup sehat, dan tubuh anda akan menunjukkan hasilnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 16 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan