Pemprov Sumsel- Yayasan Resiliensi Lingkungan Indonesia Teken Kesepakatan Bersama

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pemprov Sumsel meneken kesepakatan bersama dengan Yayasan Resiliensi Lingkungan Indonesia, Senin 6 Januari 2025.

Penekenan kesepakatan bersama itu dilakukan oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan Ketua Yayasan Yayasan Resiliensi Lingkungan Indonesia, Yudistira Soeherman.

Menanggapi kesepakatan bersama ini, Pj Gubernur Sumsel jika pihak yayasan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 10 Miliar ke Sumsel.

BACA JUGA:Catat Peningkatan Lalu Lintas Data Double-Digit Selama Periode Tahun Baru 2025

BACA JUGA:Ruas Jalan Gandus Palembang Rusak Parah, Pj Gubernur Sumsel: Akan Segera Diatasi

"Bukan nilainya yang kita lihat, tapi ini awal program yang baik semoga kita melaksanakan pelayanan yang baik," ungkap Elen.

Tentunya, kesepakatan ini akan berdampak positif bagi Provinsi Sumsel.

"Saya yakin kerjasama ini bisa melakukan tujuan-tujuan yang baik kedepannya," terangnya.

BACA JUGA:Terus Komitmen Kendalikan Inflasi, Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak se-Sumsel Dilaunching

BACA JUGA:18 Formasi Kosong, 622 Orang Lulus Seleksi PPPK di OKU

Sementara itu, Kepala Bappeda Sumsel, Regina Ariyanti mengungkapkan jika berdasarkan Keputusan Menteri KLHK nomor SK.673/MenLHK/PPI/PPI.3/6/2023 tentang Rencana Investasi Result Based Payment (RBP) Reduced Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) for Result Period 2014-2016 Green Climate Fund (GCF) output 2 terdiri dari lima kategori pemanfaatan dimana kategori 2 merupakan RBP.

Regina menyebut lembaga perantara yang ditunjuk untuk pelaksana program kegiatan merupakan lembaga yang telah bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

“Adapun besaran alokasi dana yang diterima Provinsi Sumsel sekitar Rp 10.808.491.917 dengan proporsi alokasi 85% untuk pendanaan kegiatan dan 15% untuk biaya operasional,” imbuhnya.