Kenali Perbedaan Nyeri Leher Biasa dan Gejala Kolesterol Tinggi

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Selasa , 14 Jan 2025 - 12:00

Jaga postur tubuh saat bekerja atau beraktivitas.

Rutin berolahraga untuk memperkuat otot leher dan meningkatkan sirkulasi darah.

Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti makanan gorengan atau daging berlemak.

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar kolesterol.

Nyeri pada leher bisa jadi hanya masalah otot, namun juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.

Mengenali perbedaannya sangat penting agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat.

Jika ragu, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

kenali perbedaan nyeri leher biasa dan gejala kolesterol tinggi                            koranharianbanyuasin.id - nyeri pada leher adalah keluhan umum yang dapat dialami siapa saja.
baik yang bekerja dengan aktivitas berat maupun yang sering duduk dalam waktu lama.
namun, tidak semua nyeri leher disebabkan oleh kelelahan otot.
baca juga:tanda-tanda awal diabetes pada anak muda: kenali sebelum terlambat
baca juga:manfaat tersembunyi kulit rambutan: dari antioksidan hingga penurun kolesterol
dalam beberapa kasus, nyeri leher bisa menjadi indikasi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kolesterol tinggi.
bagaimana cara membedakan keduanya?
1. nyeri leher akibat otot yang tegang
baca juga:ini dia 5 minuman yang bisa meningkatkan kolesterol anda secara cepat
baca juga:apakah konsumsi telur setiap hari bisa menaikkan kolesterol? ini faktanya!
nyeri leher yang berasal dari otot biasanya disebabkan oleh:
postur tubuh yang buruk: duduk terlalu lama di depan komputer atau menggunakan gawai dapat menyebabkan otot leher tegang.
cedera fisik: salah posisi tidur atau gerakan tiba-tiba dapat menyebabkan nyeri.
baca juga:waspadai 5 makanan tinggi kolesterol yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung
baca juga:kandungan ajaib singkong untuk penderita kolesterol tinggi dan diabetes
stres: ketegangan emosional dapat menyebabkan otot-otot di leher dan bahu menjadi kaku.
tanda-tanda nyeri leher akibat otot meliputi:
nyeri terasa tajam atau tumpul di area leher.
otot leher terasa kaku atau sulit digerakkan.
rasa sakit berkurang setelah pijatan atau istirahat.
cara mengatasinya:
lakukan peregangan ringan untuk meredakan ketegangan.
gunakan kompres hangat atau dingin untuk mengurangi rasa sakit.
istirahatkan leher dan hindari aktivitas berat sementara waktu.
2. nyeri leher yang terkait dengan kolesterol tinggi
kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang disebut aterosklerosis.
kondisi ini mempersempit aliran darah, termasuk yang menuju ke leher dan kepala, sehingga memicu gejala seperti nyeri leher.
tanda-tanda nyeri leher akibat kolesterol:
rasa nyeri lebih dalam, terasa seperti tekanan di bagian leher atau tengkuk.
sering disertai gejala lain, seperti pusing, sakit kepala, atau mati rasa di lengan.
tidak hilang meski setelah istirahat atau pemijatan.
dapat terasa lebih buruk setelah beraktivitas fisik.
jika nyeri leher disertai gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter karena hal ini dapat menjadi tanda awal penyakit jantung atau stroke.
3. bagaimana membedakan nyeri leher biasa dan kolesterol?
untuk membedakan apakah nyeri leher disebabkan oleh ketegangan otot atau kolesterol, perhatikan hal berikut:
faktor risiko: jika anda memiliki riwayat kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes, lebih waspadai nyeri yang mungkin terkait dengan kolesterol.
pola rasa sakit: nyeri otot cenderung membaik dengan istirahat, sementara nyeri terkait kolesterol sering bertahan lebih lama.
gejala tambahan: kolesterol tinggi sering disertai gejala lain, seperti nyeri dada atau kesemutan.
kapan harus ke dokter?
segera periksakan diri ke dokter jika nyeri leher:
disertai gejala lain seperti sesak napas, pusing, atau nyeri dada.
tidak hilang setelah beberapa hari atau semakin parah.
terjadi setelah aktivitas berat dan terasa seperti tekanan berat di leher.
cara mencegah nyeri leher
jaga postur tubuh saat bekerja atau beraktivitas.
rutin berolahraga untuk memperkuat otot leher dan meningkatkan sirkulasi darah.
hindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, seperti makanan gorengan atau daging berlemak.
lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kadar kolesterol.
nyeri pada leher bisa jadi hanya masalah otot, namun juga bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
mengenali perbedaannya sangat penting agar anda dapat mengambil tindakan yang tepat.
jika ragu, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 15 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan