Sinergi Pemerintah dan PT KAI, Realisasi 5 Flyover di Sumsel Dipercepat

BACA JUGA:Tragis! Seorang Penderita Tuna Rungu Wicara di Prabumulih Tewas Tersenggol Babaranjang

Pada tahun 2024, kapasitas angkutan batubara tercatat sebesar 56 juta ton dan diproyeksikan meningkat signifikan.

“Jika kapasitas angkutan ini meningkat, maka dampaknya akan terasa dalam upaya menurunkan tingkat kemiskinan di Sumsel. Kita harus mengoptimalkan peluang ini, karena jika ditunda, opportunity loss-nya akan semakin besar,” tambah Elen.

Direktur Pengembangan Usaha PT KAI, Rudi As Aturridha, menegaskan bahwa peran KAI dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) sangat vital, terutama dalam kelancaran distribusi batubara.

PT KAI menargetkan kapasitas angkutan batubara mencapai 89 juta ton pada 2025.

Namun, kelancaran lalu lintas di jalan raya menjadi tantangan tersendiri.

Oleh karena itu, pembangunan flyover diharapkan dapat mengatasi kendala ini, sekaligus meningkatkan operasional Sungai Musi yang saat ini terbatas pada 12 jam per hari.

“Usulan kami adalah agar operasional Sungai Musi bisa mencapai 24 jam. Dengan demikian, distribusi batubara akan lebih efisien,” kata Rudi.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keselamatan PT KAI, Maya Santi, yang hadir secara virtual, menyampaikan bahwa PSN ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2027, termasuk peningkatan kapasitas Sungai Musi.

“Ini adalah kewajiban kita bersama untuk mendukung proyek strategis ini demi memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat,” ujarnya.

FGD yang dipimpin oleh Pj Gubernur Sumsel ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar-pemangku kepentingan.

Melalui kolaborasi yang baik, diharapkan pembangunan flyover dan peningkatan operasional Sungai Musi dapat terealisasi sesuai target, memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Sumsel.