Pengusaha Seblak Mengeluh, Harga Cabai Tembus Rp 100 Ribu Jelang Ramadan

Pedagang cabai di Pasar Pangkalan Balai, Banyuasin.--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Menjelang bulan suci Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Banyuasin mengalami kenaikan signifikan.
Salah satunya adalah cabai, yang kini menembus Rp 100 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini dikeluhkan oleh para pelaku usaha kuliner, termasuk pengusaha seblak.
Salah seorang pedagang seblak di Pangkalan Balai mengeluhkan hal ini ke medsos.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Efisiensi Anggaran, Kegiatan Masih Dilakukan di Hotel!
Ia mengungkapkan bahwa lonjakan harga cabai telah terjadi sejak dua minggu terakhir. Meski demikian, ia tidak berani menaikkan harga jual seblaknya karena khawatir akan membebani konsumen.
"Saya tidak bisa menaikkan harga seblak, takut pelanggan keberatan. Harapannya, konsumen bisa mengurangi pesanan seblak dengan level pedas tinggi supaya penggunaan cabai tidak terlalu banyak," ujar Reni.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Banyuasin, Ir. Alpian MM, melalui Kepala Pasar Pangkalan Balai, Elmiyana, membenarkan adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok menjelang Ramadan.
BACA JUGA:H-1 Ramadhan, Tempat Hiburan di Banyuasin Dihimbau Tutup, Melanggar Sangsi Tegas!
“Untuk harga cabai merah sebelumnya Rp 48 ribu kini turun menjadi Rp 45 ribu, cabai hijau juga turun dari Rp 48 ribu menjadi Rp 45 ribu. Namun, cabai rawit merah justru naik dari Rp 80 ribu menjadi Rp 90 ribu per kilogram,” jelasnya.
Selain cabai, harga ayam juga mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu menjadi Rp 34 ribu per kilogram. Elmiyana menambahkan bahwa lonjakan harga ini bukan disebabkan oleh meningkatnya permintaan, melainkan faktor cuaca yang memengaruhi pasokan di pasar.
"Kami berharap harga tetap stabil menjelang puasa dan Lebaran nanti. Saat ini harga memang naik turun, tetapi masih dalam kategori normal," tutupnya.
BACA JUGA:Mahasiswa KKN UIN Raden Fatah Palembang Sukses Gelar Turnamen Bola Voli
Masyarakat pun berharap agar harga kebutuhan pokok segera stabil, terutama bagi para pelaku usaha kuliner yang bergantung pada bahan-bahan tersebut untuk menjalankan bisnis mereka.