Wagub Cik Ujang Tegaskan Peran Tokoh Adat dan Masyarakat Jadi Pilar Harmoni Sosial di Sumsel
--Foto humaspemprovsumsel
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pemprov Sumsel menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran tokoh adat dan tokoh masyarakat sebagai pilar harmoni sosial dan penjaga nilai-nilai budaya lokal.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumsel, Cik Ujang, saat membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Peran Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat yang digelar Kesbangpol Sumsel di Ballroom Swarna Dwipa Palembang, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, perwakilan Kesbangpol kabupaten/kota se-Sumsel, serta berbagai organisasi masyarakat di bidang seni dan budaya.
BACA JUGA:Sportivitas dan Inklusivitas Jadi Jiwa PORPROV XV dan PEPARPROV V Sumatera Selatan
BACA JUGA:Herman Deru Support Manajemen dan Suporter Demi Kebangkitan Sriwijaya FC dari Zona Degradasi
Momentum ini menjadi ruang strategis bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas sosial dan kelestarian budaya daerah.
Dalam sambutannya, Cik Ujang menyampaikan apresiasi tinggi kepada para tokoh adat dan masyarakat yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban, menyelesaikan konflik sosial, serta menanamkan nilai moral dan budaya luhur di tengah masyarakat.
“Tokoh adat dan tokoh masyarakat adalah panutan yang menjadi penyejuk di lingkungannya. Melalui peran mereka, Sumsel tetap kondusif, damai, dan harmonis di tengah keberagaman,” ujar Cik Ujang.
BACA JUGA:HDCU Resmikan 1.305 PPPK Pemprov Sumsel Tahap II, Tegaskan Tanggung Jawab dan Kerja Keras
BACA JUGA:Konektivitas dan Hilirisasi Jadi Fokus, Pelabuhan Tanjung Carat Siap Dongkrak Ekonomi Sumsel
Wagub menegaskan, di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi, peran tokoh adat menjadi semakin penting dalam mempertahankan identitas dan jati diri bangsa.
Ia menilai, kemajuan teknologi tidak boleh membuat masyarakat kehilangan akar budaya.
“Kemajuan teknologi memang membawa manfaat, tapi disisi lain dapat mengikis nilai-nilai lokal jika tidak diimbangi dengan penguatan karakter dan budaya. Karena itu, tokoh adat perlu hadir aktif menjadi benteng moral dan sosial di masyarakat,” tambahnya.
BACA JUGA:Kolaborasi Jadi Kunci, Herman Deru Dorong Pengawasan Bea Cukai Berbasis Sinergi dan Humanis