BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Siswi SMPN 6 Talang Kelapa Juara Satu Lomba Pantun

Peserta didik saat menerima apresiasi juara 1 Pantun (foto-muk)--

KORANHARIANBANYUASIN.ID - peserta didik satuan pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6 Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan menorehkan prestasi pada lomba Pantun.
 
Siswi bernama Ananda Cesaria sabet juara pertama dalam Lomba Pantun pada kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (PKK) Kabupaten Banyuasin tahun  2024.
 
Civitas akademik SMPN 6 Talang Kelapa sontak memberikan ucapan selamat kepada peserta didiknya saat menjadi juara satu, keberhasil siswi tersebut dapat membanggakan sekolah.
 
Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala SMPN 6 Talang Kelapa Dra Ersusianty, MSi pada pelaksanaan lomba di selenggarakan di gedung Perpustakaan Umum pada lomba dilaksanakan oleh Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga  (PKK) Kabupaten Banyuasin tahun  2024.
 
 
 
Seperti diketahui guna meningkatkan budaya literasi masyarakat dan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial, digelar kegiatan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial.
 
Kegiatan tersebut dibuka oleh Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Banyuasin Adhitya Trinia Aprliani,S.STP.,M.SI secara resmi di Gedung Perpustakan Umum Kabupaten Banyuasin, Jumat 9 Agustus 2024.
 
Pj. Ketua TP-PKK Adhitya Trinia Aprliani menyampaikan literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga serta masyarakat.
 
Membaca merupakan kunci bagi setiap manusia untuk bisa membawa perubahan baik pada individu maupun lingkungannya dalam bentuk pengetahuan sikap dan keterampilan. 
 
“Program literasi perpustakaan berbasis sosial yang dicanangkan oleh perpustakaan  bertujuan untuk mendukung tujuan negara, literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka membantu menumbuhkan kreatifitas, inovasi, serta meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era digital ini,” jelasnya. 
 
 
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Drs Anthony Liando SSos MSi menjelaskan kegiatan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial merupakan bentuk transformasi perpustakan sebagai penyedia sumber-sumber bacaan.
 
Juga, untuk menggali informasi dan pengetahuan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai keterampilan yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. 
 
“Melalui perpustakan berbasis inklusi sosial diharapkan masyarakat akan mendapatkan kebutuhan informasi, pengetahuan dan mengasah keterampilan yang dimiliki sesuai dengan konteksnya masing-masing,” ujarnya. 

Tag
Share