BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Gencar Sosialisasi dan Pelayanan Gratis, Capaian Akseptor KB di Kota Prabumulih Diprediksi Lampaui Target

Gencar Sosialisasi dan Pelayanan Gratis, Capaian Akseptor KB di Kota Prabumulih Diprediksi Lampaui Target--

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Program Keluarga Berencana (KB) di Kota Prabumulih menunjukkan progres yang sangat menggembirakan. Dari target 800 akseptor yang dicanangkan tahun ini, capaian program KB sudah mendekati 100 persen, dengan hanya tersisa 146 akseptor lagi. 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA), Eti Gustina SKM, M.Kes, menyatakan keyakinannya bahwa capaian tersebut tidak hanya akan mencapai target, tetapi bahkan berpotensi melebihi sasaran awal.

"Iya, kemungkinan besar kita bisa over target. Pelaksanaan KB gratis masih terus berjalan, dan ini tentunya sangat membantu dalam mendorong masyarakat untuk mengikuti program ini," kata Eti ketika diwawancarai pada Jumat, 13 September 2024.

Sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk, pelaksanaan program KB di Kota Prabumulih terus diperkuat dengan sosialisasi dan pelaksanaan program gratis. Menurut Eti, sosialisasi akan terus dilaksanakan secara intensif, terutama untuk menjangkau masyarakat yang belum menjadi akseptor KB.

"Dalam upaya meningkatkan minat masyarakat menjadi akseptor KB, kami akan terus melakukan sosialisasi secara masif. Selain itu, kami juga menggandeng berbagai mitra kerja dalam mencari dan mendampingi akseptor, seperti kader KB di lapangan, puskesmas, serta lembaga terkait lainnya," tuturnya.

Kerjasama dengan berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat proses pencapaian target, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Pelayanan yang dilakukan tidak hanya terpusat di Puskesmas Prabumulih Barat, tetapi juga di berbagai pusat layanan kesehatan lainnya di kota ini.

Selain itu, program KB ini diadakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk di Kota Prabumulih, yang sejalan dengan program pemerintah pusat dalam menekan angka kelahiran dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Meski capaian akseptor KB secara keseluruhan sangat positif, terdapat tantangan tersendiri pada program Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi. Dari target dua akseptor vasektomi, hingga saat ini baru tercapai satu peserta. Menurut Eti, rendahnya minat pria untuk mengikuti program KB ini berkaitan erat dengan budaya dan persepsi masyarakat terhadap vasektomi.

"Minat KB pria memang masih sangat rendah, karena budaya kita yang masih menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tabu. Banyak pria yang merasa malu atau ragu untuk menjalani vasektomi. Namun, kami akan terus meningkatkan sosialisasi terkait program ini," jelasnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Dinas PPKBPPPA berencana menggandeng motivator KB pria. Diharapkan, para peserta vasektomi yang sudah menjalani program ini dapat berbagi pengalaman dan memberikan testimoni langsung kepada masyarakat. Hal ini dianggap sebagai langkah efektif untuk menghilangkan stigma yang selama ini melekat pada program KB untuk pria.

"Dengan menggandeng para motivator KB pria, mereka nanti bisa bercerita dan menjelaskan bagaimana manfaat serta keamanan vasektomi. Diharapkan hal ini bisa mengubah persepsi masyarakat, sehingga lebih banyak pria yang mau berpartisipasi dalam program ini," imbuh Eti.

Sementara itu, Asisten III Pemerintah Kota Prabumulih, Drs. Amilton, juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Prabumulih berkomitmen penuh dalam mendukung dan meningkatkan pelayanan KB. Menurutnya, program KB ini sangat penting sebagai bagian dari pengendalian penduduk di Kota Prabumulih.

"Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama terkait program KB. Program ini merupakan salah satu upaya strategis dalam mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kota Prabumulih," ujar Amilton.

Amilton juga menjelaskan bahwa program KB gratis ini telah berlangsung selama empat hari dan akan terus berlanjut hingga 20 September 2024. Pelayanan KB ini tidak hanya dilakukan di Puskesmas Prabumulih Barat, tetapi juga di berbagai fasilitas kesehatan lain yang ada di kota tersebut.

Tag
Share