Jika kuku kaki tampak kebiruan, ini mungkin menunjukkan kurangnya oksigen dalam darah yang bisa terkait dengan penyakit paru-paru atau jantung.
3. Kaki Bengkak: Bisa Jadi Masalah Jantung atau Ginjal
Pembengkakan pada kaki yang terjadi tanpa sebab jelas bisa menjadi indikasi retensi cairan akibat gangguan jantung, ginjal, atau hati.
Jika jantung tidak memompa darah dengan efisien, cairan bisa menumpuk di kaki dan menyebabkan bengkak.
4. Nyeri Kaki yang Berulang: Kemungkinan Gejala Asam Urat atau Diabetes
Nyeri pada jempol kaki, terutama yang muncul tiba-tiba dan terasa sangat menyakitkan, bisa menjadi tanda asam urat.
Sementara itu, penderita diabetes sering mengalami rasa nyeri atau kesemutan di kaki akibat kerusakan saraf (neuropati diabetik).
5. Luka pada Kaki yang Tak Kunjung Sembuh: Waspada Diabetes
Jika ada luka di kaki yang sulit sembuh atau bahkan memburuk, ini bisa menjadi tanda diabetes.
Penderita diabetes sering mengalami gangguan penyembuhan luka akibat aliran darah yang buruk dan kerusakan saraf, yang membuat mereka tidak menyadari luka kecil yang bisa berkembang menjadi infeksi serius.
6. Tumit Pecah-Pecah: Bisa Jadi Kekurangan Vitamin atau Masalah Tiroid
Tumit pecah-pecah sering dianggap masalah kulit biasa. Namun, jika kondisinya parah dan tidak membaik meski telah diberi pelembap, bisa jadi tubuh kekurangan vitamin A, C, atau E.
Selain itu, hipotiroidisme juga bisa menyebabkan kulit kaki menjadi sangat kering dan mudah pecah.
7. Kram Kaki Sering Terjadi: Kurang Elektrolit atau Dehidrasi
Kram kaki yang terjadi secara tiba-tiba bisa menandakan tubuh kekurangan elektrolit seperti magnesium, kalium, atau kalsium.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan otot kaki lebih mudah tegang dan mengalami kram.