2. Cukupi Kebutuhan Cairan
Pastikan si kecil minum cukup air putih, susu, atau ASI (jika masih bayi).
Cairan membantu mengencerkan dahak dan menjaga tenggorokan tetap lembap, sehingga batuk pun bisa lebih cepat reda.
Untuk anak yang sudah lebih besar, bisa juga diberi air hangat atau sup hangat.
3. Gunakan Uap Hangat
Menghirup uap hangat dapat melegakan saluran pernapasan dan mengurangi iritasi tenggorokan.
Ibu bisa menyiapkan air panas di baskom, lalu biarkan anak menghirup uapnya dari jarak aman.
Alternatif lain, mandikan anak dengan air hangat agar uap dari kamar mandi membantu pernapasannya lebih lega.
4. Oleskan Balsam Anak
Balsam khusus anak yang mengandung bahan seperti eucalyptus atau minyak kayu putih dapat membantu menghangatkan dada, meredakan batuk, dan membuat anak tidur lebih nyenyak.
Oleskan pada dada, punggung, dan leher secara tipis.
5. Berikan Madu (Jika Usia Di Atas 1 Tahun)
Madu dikenal sebagai pereda batuk alami.
Campurkan 1 sendok teh madu dengan air hangat atau teh herbal, lalu berikan pada anak sebelum tidur.
Madu membantu menenangkan tenggorokan dan mengurangi frekuensi batuk malam hari.
6. Jaga Udara Tetap Bersih
Pastikan kamar anak bebas dari debu, asap rokok, dan pewangi buatan yang menyengat.
Gunakan air purifier bila perlu. Udara yang bersih sangat penting untuk proses pemulihan si kecil.
7. Cukup Istirahat dan Nutrisi
Istirahat yang cukup dan asupan gizi seimbang sangat berperan dalam memperkuat sistem imun anak.
Buat suasana tidur senyaman mungkin agar anak bisa beristirahat dengan baik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika batuk anak berlangsung lebih dari 1 minggu, disertai demam tinggi, muntah, susah bernapas, atau lesu berlebihan, jangan tunda untuk membawanya ke dokter.
Penanganan medis sangat dibutuhkan jika gejalanya sudah berat.
Ingat, setiap anak berbeda, jadi respons terhadap penanganan pun bisa berbeda.
Tetap tenang dan berikan perhatian penuh, karena pelukan dan kasih sayang ibu bisa jadi obat paling ampuh untuk si kecil.