Peralatan, Tim, dan Pendanaan Dipastikan Siap
Dalam konsolidasi tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menegaskan akan terus memantau ketersediaan peralatan, regu kerja, dan anggaran yang diperlukan untuk pengendalian karhutla. Menteri Hanif menyebutkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan semua unit pelaksana teknis di daerah untuk siap siaga 24 jam, termasuk melakukan patroli rutin di wilayah-wilayah yang rawan.
“Satu titik api saja bisa meluas menjadi ribuan hektar jika kita lengah. Oleh karena itu, deteksi dini dan reaksi cepat menjadi sangat krusial. Kita pastikan semuanya bekerja dengan standar yang tinggi,” tegas Hanif.
Ia juga mengingatkan bahwa perusahaan-perusahaan yang belum menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah ataupun pusat agar segera melakukan konsolidasi internal dan memverifikasi kembali kesiapan mereka dalam hal penanggulangan karhutla. “Tidak boleh ada alasan. Semua harus siap,” ujarnya.
Komitmen Bupati Banyuasin: Mencegah Lebih Baik daripada Memadamkan
Bupati Banyuasin, H. Askolani, dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan dan melindungi masyarakat dari dampak buruk kebakaran lahan. Menurutnya, pencegahan jauh lebih penting daripada pemadaman, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh karhutla bisa berdampak luas, mulai dari kesehatan warga, kerusakan ekosistem, hingga terganggunya aktivitas ekonomi.
“Kami sangat terbantu dengan perhatian langsung dari pemerintah pusat, khususnya KLHK. Ini bentuk sinergi yang harus terus kita jaga dan tingkatkan,” ujar Askolani.
Ia juga memerintahkan seluruh jajaran pemerintah kabupaten, termasuk camat dan kepala desa, untuk aktif memantau wilayah masing-masing dan berkoordinasi cepat jika ditemukan potensi kebakaran.