“Kami di Banyuasin tidak akan tinggal diam. Semua elemen, mulai dari pemerintahan, swasta, hingga masyarakat, harus bergerak bersama dalam satu komando untuk menjaga bumi sedulang setudung ini dari bahaya karhutla,” tegasnya.
Sinergi Multisektor, Langkah Menuju Nol Karhutla
Kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi lapangan, tetapi juga wujud nyata dari semangat sinergi lintas sektor. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan penanggulangan karhutla memang telah mengalami pergeseran paradigma — dari reaktif menjadi preventif.
Melibatkan perusahaan, masyarakat adat, pemuda, hingga institusi pendidikan dalam edukasi dan pelatihan pencegahan kebakaran menjadi bagian dari strategi jangka panjang menuju target "Zero Karhutla" di wilayah rawan seperti Sumatera Selatan, termasuk Banyuasin.
Dalam pantauan di lapangan, sejumlah peralatan pemadam kebakaran ditampilkan oleh PT Sawit Mas Sejahtera, mulai dari mobil tangki, pompa air bertekanan tinggi, hingga drone pemantau. Tim pemadam internal juga unjuk kebolehan dalam simulasi pemadaman titik api yang mendapat apresiasi dari Menteri Hanif.
Penutup: Menjaga Alam, Melindungi Masa Depan
Di akhir kunjungannya, Menteri Hanif menegaskan kembali bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah, swasta, masyarakat, semua harus bersatu. Karena yang kita jaga adalah masa depan bersama,” pungkasnya.
Kunjungan kerja ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat dan daerah tidak akan berkompromi dalam upaya menjaga bumi dari bahaya kebakaran lahan. Kabupaten Banyuasin, dengan seluruh komponen yang ada, telah menunjukkan kesiapan penuh. Namun perjuangan belum selesai. Karena alam yang lestari hanya bisa terwujud dengan kerja keras dan kebersamaan. (*)