“Ketika sudah enak dengan satu pola main, ketika ganti bola baru, merasa berbeda lagi feeling touch-nya. Sangat terasa setiap pergantian shuttlecock dari kecepatannya dan dari setiap pukulannya,” tambah Jonatan, menjelaskan kesulitannya menjaga konsistensi permainan.
Di sisi lain, Leong Jun Hao tampil solid dengan strategi permainan yang cermat.
Menurut Jonatan, lawannya tersebut bermain cukup sabar dan memanfaatkan celah dari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya.
Gaya bermain Leong disebut mirip dengan lawan-lawan yang sebelumnya dihadapi Jonatan, namun kali ini wakil Malaysia itu tampil lebih tenang dan efektif.
“Secara permainan, Leong Jun Hao mirip-mirip dengan pola permainan sebelumnya. Dia mencoba lebih sabar dan memanfaatkan kesalahan yang saya buat,” ucap Jonatan menanggapi performa lawannya.
Meski kecewa, Jonatan tidak larut dalam kekecewaan.
Ia memilih untuk beristirahat sejenak dan fokus memulihkan kondisi fisik serta mental jelang turnamen besar berikutnya, yaitu Indonesia Open.
Turnamen tersebut akan menjadi momen penting baginya untuk bangkit dan tampil lebih baik.
“Ke Indonesia Open, mau istirahat dulu, fokus ke kondisi badannya. Nanti lebih dipersiapkan cara mainnya lagi,” ujar pemain yang akrab disapa Jojo ini.
Kekalahan ini memang menjadi catatan tersendiri, namun sikap Jonatan yang tetap rendah hati dan siap untuk berbenah patut diapresiasi.
Semangat juang dan rasa syukur atas setiap proses adalah hal yang membedakan seorang atlet sejati.
Dengan pengalaman dan tekad yang kuat, publik Indonesia tentu berharap Jonatan bisa bangkit dan tampil lebih tajam di turnamen-turnamen selanjutnya, terutama di depan para pendukungnya sendiri di ajang Indonesia Open.