Lokum: Permen Manis dari Turki yang Sarat Sejarah dan Rasa

Sabtu 19 Oct 2024 - 07:44 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Warna-warna yang cerah seperti merah muda, kuning, hijau, dan oranye sering kali digunakan untuk menandai rasa tertentu.

Beberapa lokum berbentuk persegi, sementara yang lain dipotong dalam bentuk silinder atau bahkan digulung dengan kacang-kacangan di luar untuk tampilan yang lebih menarik.

Di beberapa daerah di Turki, lokum juga dibuat dalam bentuk khusus untuk acara-acara tertentu.

Misalnya, lokum dengan bentuk hati sering diberikan sebagai hadiah pada Hari Valentine atau pernikahan.

Dalam budaya Turki, bentuk dan warna lokum kadang-kadang juga memiliki makna simbolis, seperti warna merah yang melambangkan cinta atau hijau yang melambangkan keberuntungan.

Lokum dan Budaya Turki

Lokum bukan hanya permen, tetapi juga bagian integral dari budaya Turki.

Dalam tradisi Turki, lokum sering disajikan bersama dengan teh atau kopi sebagai hidangan penutup atau makanan ringan.

Ini adalah cara yang populer untuk menyambut tamu dan menunjukkan keramahan.

Bahkan hingga hari ini, menyajikan lokum kepada tamu dianggap sebagai salah satu bentuk tertinggi dari penghormatan dan kehangatan dalam budaya Turki.

Selain itu, lokum juga memiliki tempat dalam cerita dan legenda rakyat Turki.

Ada kisah yang mengatakan bahwa sultan Ottoman yang terkenal sangat menyukai lokum hingga ia memerintahkan pembuat permen kerajaan untuk menciptakan resep yang sempurna.

Dari sini, lahirlah berbagai varian lokum yang kemudian menjadi bagian dari warisan kuliner Ottoman.

Pada hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, lokum sering kali dibagikan kepada keluarga, teman, dan tetangga sebagai bagian dari perayaan.

Anak-anak juga sering menerima lokum sebagai hadiah saat mereka mengunjungi rumah orang tua atau kerabat selama perayaan ini.

Lokum di Dunia Modern

Kategori :