Meskipun vaksinasi cacar tidak lagi rutin diberikan setelah pemberantasan cacar pada tahun 1980, vaksinasi ini tetap direkomendasikan bagi orang-orang yang berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan atau orang yang melakukan penelitian dengan virus ini.
- Hindari Kontak dengan Hewan yang Berpotensi Terinfeksi
Menghindari kontak dengan hewan liar, terutama yang sakit atau mati, dapat mengurangi risiko penularan zoonosis.
Jika harus berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi, penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan masker sangat dianjurkan.
- Penerapan Isolasi dan Karantina
Pasien yang didiagnosis dengan monkeypox harus segera diisolasi untuk mencegah penyebaran virus kepada orang lain.
Petugas kesehatan yang merawat pasien juga harus menggunakan APD yang sesuai dan mengikuti protokol pengendalian infeksi.
- Kebersihan dan Sanitasi
Pembersihan dan disinfeksi rutin pada benda-benda yang mungkin telah terkontaminasi oleh virus, seperti tempat tidur, pakaian, dan peralatan medis, sangat penting untuk mencegah penularan tidak langsung.
- Pelacakan Kontak
Pelacakan dan pemantauan orang-orang yang mungkin telah terpapar oleh pasien monkeypox sangat penting untuk mengidentifikasi kasus baru dengan cepat dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Ini termasuk pemantauan gejala pada orang-orang yang telah kontak dekat dengan pasien selama 21 hari.
Pengobatan Monkeypox
Saat ini, tidak ada pengobatan spesifik untuk monkeypox yang disetujui secara luas.
Pengobatan yang ada bersifat suportif, yaitu berfokus pada perawatan simptomatik dan pencegahan komplikasi.
Ini termasuk manajemen demam, pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, dan perawatan luka untuk mencegah infeksi sekunder.