Ini Alasan, Orang Melayu Menyisakan Makanan di Hidangan

Sabtu 24 Aug 2024 - 15:04 WIB
Reporter : Amin
Editor : Mukri

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Orang Melayu Banyuasin (OMB) memiliki tradisi yang unik dalam bersosialisasi dan bersantap, terutama dalam hal menyisakan hidangan.

Ketika dihadapkan dengan camilan seperti pempek, bolu, kue-kue kering, dan berbagai camilan lainnya, mereka cenderung tidak menghabiskan suguhan tersebut meskipun disediakan untuk mereka.

Kebiasaan ini, kata Pemerhati Budaya Banyuasin, Irwan P Ratu Bangsawan,  muncul dari rasa segan dan keinginan untuk tidak dianggap rakus di hadapan orang lain. Tradisi ini sangat melekat dalam budaya mereka dan menunjukkan etiket sosial yang tinggi.BACA JUGA:Berita Duka, Supporter Legendaris Bulu Tangkis Indonesia Tutup Usia

BACA JUGA:SMPN 1 Banyuasin III Dapat Bantuan Tedmond

Tradisi menyisakan makanan ini tidak hanya terjadi dalam situasi informal, tetapi juga dalam acara formal seperti kenduri atau hajatan.

Pada acara-acara tersebut, meskipun makanan yang dihidangkan berlimpah, orang Melayu Banyuasin tetap akan menyisakan sebagian kecil dari hidangan tersebut.

Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tuan rumah dan tamu lainnya, menunjukkan bahwa mereka menghargai usaha tuan rumah dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menikmati suguhan yang sama.

Namun, kebiasaan ini hanya berlaku untuk camilan atau makanan ringan. Untuk hidangan utama seperti nasi, burgo, dan lakso, mereka tidak merasa perlu untuk menyisakan makanan.

Hal ini karena hidangan utama dianggap sebagai makanan pokok yang seharusnya dinikmati sepenuhnya. Menyisakan hidangan utama tidak memiliki makna yang sama dan justru bisa dianggap sebagai pemborosan atau ketidakpuasan terhadap hidangan yang disajikan.

BACA JUGA:Pelaku Pencurian Spare Part Motor di Sungsang Ditangkap

Rasa segan yang menjadi dasar dari kebiasaan ini berkaitan erat dengan konsep "malu" dalam budaya Melayu. Orang Melayu Banyuasin cenderung menjaga perilaku mereka agar tidak menimbulkan persepsi negatif dari orang lain.

Dalam konteks bersantap, menghabiskan semua makanan yang disajikan bisa dianggap sebagai tindakan yang kurang sopan dan tidak menunjukkan rasa hormat terhadap sesama.

Dengan menyisakan sedikit, mereka menunjukkan bahwa mereka memikirkan orang lain dan tidak serakah.

Selain itu, kebiasaan ini juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kesetaraan. Dengan menyisakan makanan, mereka secara simbolis memberikan kesempatan bagi orang lain untuk juga menikmati hidangan tersebut.

BACA JUGA:Cek Kesiapan Pilkada, Polres Banyuasin Gelar Rakor Linsek Ops Mantap Praja Musi 2024

Kategori :