Di dusun ini, pemimpin seperti Depati Buta dan Depati Jebah memainkan peran penting dalam sejarah lokal.
BACA JUGA:Banyuasin Gencarkan Sosialisasi Sanitasi, Perangi Buang Air Besar Sembarangan
Salah satu pemimpin yang sangat berpengaruh adalah Si Pahit Lidah, seorang sakti mandraguna yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mengubah segala sesuatu hanya dengan kata-katanya.
Di masa Depati Mentadi, terjadi bencana kemarau panjang yang menyebabkan kebakaran hebat. Mentadi dihukum dan dipenjarakan di Macan Lindung.
Namun, berkat bantuan sahabatnya, hukuman Mentadi dipendekkan dan dia kemudian dipilih kembali sebagai Depati. Pada masa kepemimpinannya, pemerintah Hindia Belanda datang dan bertanya mengenai asal usul nama dusun tersebut.
BACA JUGA:Cara Bertanam Jambu Dalhari: Panduan Lengkap untuk Hasil Maksimal
Mentadi menjelaskan bahwa nama Tanjung Menang berasal dari kemenangan desa melawan bajak laut, dan Pangkalan Bangsali adalah nama yang diberikan untuk pelabuhan yang dibangun oleh Tuan Bangsali.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk mengubah nama dusun menjadi Pangkalan Balai, yang berarti "tempat berlabuh" atau "tempat pertemuan".
Sejak saat itu, Pangkalan Balai dikenal sebagai pelabuhan yang penting dan berkembang pesat.
BACA JUGA:Adu Gengsi ASUS ZenBook S14 vs ASUS ZenBook S16: Mana yang Lebih Unggul?
Nama ini tidak hanya melambangkan lokasi geografis tetapi juga kisah sejarah dan budaya yang kaya dari masyarakatnya.
Dan begitulah, legenda asal-usul Pangkalan Balai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan warisan budaya daerah tersebut.