Orang yang memiliki alergi terhadap lateks atau karet alam lebih berisiko mengalami reaksi alergi terhadap pepaya.
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan tersebut, sebaiknya hindari mengonsumsi pepaya.
2. Masalah pada Saluran Pencernaan
Pepaya dikenal karena kemampuannya dalam melancarkan pencernaan, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.
Bagi orang yang memiliki kondisi seperti diare kronis atau gangguan lambung tertentu, pepaya bisa memperparah gejala karena sifatnya yang dapat merangsang pergerakan usus.
Enzim papain yang terdapat dalam pepaya, meskipun bermanfaat, dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada dinding lambung.
Terutama bagi mereka yang memiliki kondisi lambung sensitif atau menderita penyakit seperti gastritis.
3. Kehamilan
Bagi ibu hamil, terutama di trimester awal, mengonsumsi pepaya matang dalam jumlah sedang sebenarnya aman.
Namun, pepaya yang belum matang atau setengah matang mengandung banyak lateks yang bisa merangsang kontraksi rahim dan menyebabkan keguguran atau persalinan prematur.
Lateks yang terdapat dalam pepaya muda mengandung zat yang disebut prostaglandin, yang bisa memicu kontraksi pada rahim.
Jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan, sebaiknya hindari pepaya muda dan setengah matang.
Pilih pepaya yang benar-benar matang, atau konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai makanan yang aman dikonsumsi selama kehamilan.
4. Kondisi Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)
Pepaya dikenal memiliki indeks glikemik yang rendah, yang berarti pepaya tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Namun, bagi penderita hipoglikemia atau mereka yang sering mengalami kadar gula darah rendah, pepaya dapat menurunkan kadar gula darah lebih lanjut.