Jika tetap ingin mengonsumsi mangga, penderita diabetes harus sangat berhati-hati dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui porsi yang aman.
2. Alergi Lateks
Alergi terhadap lateks adalah kondisi yang cukup umum dan dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap makanan tertentu, termasuk mangga.
Ini disebabkan oleh reaktivitas silang antara protein dalam lateks dan protein yang ada pada mangga.
Orang yang alergi lateks bisa mengalami gejala seperti ruam, gatal-gatal, pembengkakan, dan bahkan kesulitan bernapas setelah mengonsumsi mangga.
Jika seseorang sudah didiagnosis dengan alergi lateks, sangat penting untuk menghindari mangga, terutama kulitnya, karena bagian ini mengandung lebih banyak protein yang mirip dengan lateks.
Jika ingin mengonsumsi mangga, pastikan untuk mengupasnya dengan hati-hati, atau lebih baik lagi, hindari sama sekali.
3. Masalah Pencernaan
Orang yang menderita sindrom iritasi usus besar (Irritable Bowel Syndrome/IBS) atau gangguan pencernaan lainnya mungkin harus menghindari mangga.
Buah ini, meskipun kaya serat, juga mengandung fruktosa, yang dapat memperparah gejala pencernaan pada beberapa orang.
Fruktosa dalam mangga bisa menyebabkan perut kembung, gas, dan diare pada orang yang memiliki masalah pencernaan atau sindrom malabsorpsi fruktosa.
Penderita IBS biasanya disarankan untuk menghindari makanan dengan kandungan fruktosa tinggi karena sulit dicerna oleh tubuh mereka.
Selain itu, konsumsi mangga secara berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan bagi orang yang sensitif terhadap buah-buahan tertentu.
4. Asam Urat
Penderita asam urat atau gout harus berhati-hati saat mengonsumsi mangga.
Meskipun buah ini tidak secara langsung meningkatkan kadar purin dalam tubuh, yang menjadi penyebab utama asam urat, beberapa orang dengan kondisi ini melaporkan gejala yang memburuk setelah makan mangga.