Tujuannya adalah membunuh bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit, namun tidak membunuh semua mikroorganisme.
Proses ini membantu memperpanjang masa simpan susu, meskipun tidak selama susu UHT atau sterilisasi.
Kelebihan:
Rasa lebih segar: Karena dipanaskan pada suhu yang lebih rendah, rasa susu pasteurisasi lebih mirip dengan susu segar.
Nutrisi lebih terjaga: Proses pemanasan yang lebih lembut membuat kandungan nutrisi seperti vitamin dan mineral dalam susu pasteurisasi lebih terjaga.
Kekurangan:
Ketahanan pendek: Susu pasteurisasi harus disimpan dalam lemari pendingin dan biasanya hanya bisa bertahan sekitar 7-14 hari.
Setelah dibuka, susu ini sebaiknya segera dikonsumsi dalam beberapa hari.
Masing-masing metode pengolahan susu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Susu sterilisasi menawarkan masa simpan yang panjang, namun mungkin ada perubahan rasa dan penurunan nutrisi.
Susu UHT menawarkan keseimbangan antara masa simpan yang lama dan sedikit perubahan rasa.
Sementara itu, susu pasteurisasi, meskipun lebih segar dan bernutrisi, memerlukan penyimpanan di lemari pendingin dan memiliki masa simpan yang lebih pendek.
Pilihan terbaik tergantung pada preferensi pribadi, ketersediaan penyimpanan, dan kebutuhan konsumsi.
Jika Anda mencari susu yang tahan lama, susu UHT atau sterilisasi bisa menjadi pilihan.
Namun, jika Anda lebih mengutamakan kesegaran dan rasa alami susu, susu pasteurisasi adalah yang paling sesuai.