Serat larut dalam buah ini dapat memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.
Dengan penyerapan yang lebih lambat, lonjakan gula darah setelah makan dapat dihindari, sehingga kadar gula darah tetap stabil.
Mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah lontar, dapat membantu mencegah resistensi insulin.
Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah.
Jika tubuh menjadi resisten terhadap insulin, kadar gula darah cenderung meningkat, yang dapat berujung pada penyakit diabetes tipe 2.
Dengan mengonsumsi buah lontar secara rutin, tubuh dapat lebih mudah menjaga keseimbangan insulin dan mencegah lonjakan gula darah.
Indeks Glikemik Rendah
Indeks glikemik (IG) adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi glukosa di dalam tubuh.
Makanan dengan indeks glikemik rendah lebih lambat dicerna dan diserap, sehingga kadar gula darah tetap stabil.
Buah lontar memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, menjadikannya aman bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengontrol gula darah.
Dengan IG yang rendah, buah lontar juga membantu mencegah terjadinya hipoglikemia, kondisi di mana kadar gula darah turun terlalu rendah.
Stabilitas ini sangat penting, terutama bagi penderita diabetes yang berisiko mengalami fluktuasi gula darah.
Sumber Antioksidan
Buah lontar mengandung senyawa antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol.
Antioksidan ini tidak hanya melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, tetapi juga memiliki efek positif dalam mengatur metabolisme gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efektif dalam menggunakan gula darah.