PANGKALAN BALAI - Pendidikan seumur hidup adalah konsep pendidikan yang mengakui bahwa proses pembelajaran tidak terbatas pada usia atau tahapan tertentu dalam kehidupan seseorang.
Meskipun konsep ini memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat yang signifikan, pelaksanaannya sering kali dihadapi oleh berbagai tantangan yang memerlukan strategi yang tepat untuk mengatasi.
Menurut Pemerhati Budaya Irwan P Ratu Bansawan, salah satu tantangan utama dalam menerapkan pendidikan seumur hidup adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pendidikan kontinu sepanjang hayat.
BACA JUGA:Sekolah Mulai Libur Akhir Semester Ganjil
BACA JUGA:Studi Tiru SMPN 13 Palembang ke SMPN 4 Banyuasin III
Oleh karena itu, strategi pertama yang diperlukan adalah peningkatan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi yang menyeluruh.
Tantangan berikutnya muncul dalam bentuk keterbatasan sumber daya, baik dari segi keuangan maupun infrastruktur pendidikan.
Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya strategi pengalokasian dan peningkatan dana pendidikan seumur hidup.
BACA JUGA:Semester Gazal di SMAN 5 Banyuasin Ditutup
BACA JUGA:Merry Hani Rustam Buka Pelatihan Wirausaha Kerajinan Sulam Benang
Serta peningkatan infrastruktur pendidikan yang mendukung pembelajaran kontinu. Selain itu, pentingnya pelibatan sektor swasta dalam mendukung pendidikan seumur hidup juga menjadi strategi yang vital untuk menutupi kekurangan sumber daya.
Tantangan lain yang seringkali dihadapi adalah kurangnya fleksibilitas dalam kurikulum formal yang ada.
Strategi yang dapat diterapkan adalah pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.
BACA JUGA:Class Metting Berakhir, SMAN 3 Pulau Rimau Terima Hadiah
BACA JUGA:Pemkab Muba Bangga Pabrik Sawit didirikan Putra Daerah