Mengapa Kotoran Kucing Berbahaya untuk Tanaman? Ini Alasannya!

Sabtu 12 Oct 2024 - 09:04 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

Terutama ibu hamil, keberadaannya di tanah melalui kotoran kucing juga bisa mempengaruhi mikroorganisme yang hidup di sekitar akar tanaman.

Ini dapat mengganggu ekosistem alami tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal tanaman.

2. Kandungan Nitrogen yang Berlebihan

Kotoran kucing memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi.

Meskipun nitrogen merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman, jumlah yang berlebihan justru dapat merusak tanaman.

Terlalu banyak nitrogen dapat menyebabkan daun tanaman menjadi terbakar atau berubah kuning, menghambat pertumbuhan akar, dan bahkan menyebabkan tanaman mati.

Pada kondisi normal, tanaman membutuhkan nitrogen dalam jumlah seimbang, biasanya diperoleh dari pupuk kompos yang terurai secara alami.

Namun, kotoran kucing cenderung tidak terurai dengan cepat, sehingga unsur nitrogen yang dikandungnya bisa menyebabkan ketidakseimbangan pada tanah.

3. Kotoran Kucing Meningkatkan Risiko Penyakit Tanaman

Selain mengandung parasit, kotoran kucing juga dapat membawa bakteri seperti Escherichia coli (E. coli) dan Salmonella, yang bisa mencemari tanaman.

Ketika kotoran tersebut tercampur dengan tanah, bakteri berbahaya ini dapat meresap ke akar tanaman dan mencemari hasil panen, terutama sayuran atau buah yang dimakan mentah.

Tanaman yang terkena kotoran kucing juga lebih rentan terhadap penyakit akar.

Ini karena kotoran yang tidak terurai dengan baik cenderung menciptakan lingkungan yang lembap dan kaya nutrisi bagi patogen tanaman seperti jamur, yang dapat menyebabkan busuk akar.

4. Kotoran Kucing Mengganggu Struktur Tanah

Selain berisiko membawa penyakit, kotoran kucing juga dapat mengubah struktur tanah di sekitar tanaman.

Kotoran kucing yang tidak terurai dengan baik bisa menyebabkan tanah menjadi terlalu padat, sehingga mengurangi aerasi tanah.

Kategori :