Jika ibu hamil terinfeksi bakteri ini, gejala yang muncul bisa berupa diare, demam, dan muntah, yang berpotensi memengaruhi kondisi kehamilan.
Ibu hamil disarankan mengonsumsi telur yang dimasak hingga matang untuk memastikan keamanan.
3. Daging dan Unggas Mentah atau Kurang Matang
Daging mentah atau yang dimasak setengah matang mungkin mengandung parasit Toxoplasma atau bakteri seperti E. coli dan Listeria.
Parasit dan bakteri ini bisa memicu infeksi serius pada ibu dan janin.
Infeksi Toxoplasma, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin atau bahkan keguguran. Oleh karena itu, daging harus dimasak hingga matang sempurna.
4. Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Susu mentah yang tidak dipasteurisasi, serta produk turunannya seperti keju tertentu (misalnya keju feta, brie, camembert), bisa mengandung bakteri Listeria.
Bakteri ini dapat menyebabkan listeriosis, infeksi serius yang bisa menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, atau infeksi serius pada bayi baru lahir.
Pastikan untuk mengonsumsi produk susu yang sudah dipasteurisasi.
5. Kafein dalam Jumlah Berlebih
Kafein berlebihan dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah atau bahkan keguguran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi asupan kafein tidak lebih dari 200 mg per hari, setara dengan satu cangkir kopi.
Jika memungkinkan, lebih baik mengganti kopi dengan teh herbal atau air mineral.
6. Makanan Laut Asin atau Asap
Makanan laut asin atau yang diasap, seperti ikan asap, sering kali tidak dimasak hingga matang dan berisiko mengandung bakteri Listeria.