BACA JUGA:Sekda Sumsel: Kemajuan Teknologi, Para Arsiparis Jangan Gaptek
Angka itu meningkat pada 2020, dimana kilang ini mampu menurunkan sebanyak 217.717,57 Ton CO2eq, dan terus meningkat pada 2021 yang berhasil menurunkan hingga 226.263,23 Ton CO2eq.
Adapun pada 2022 lalu, Kilang Pertamina Plaju berhasil menurunkan emisi sebesar 217.337 Ton CO2eq.
Penurunan terus berlanjut, dimana hingga pertengahan tahun (Juni) 2023 ini, emisi di kilang yang berdiri di tepi Sungai Musi ini tercatat telah berkurang sebanyak 160.670 Ton CO2eq.
Penurunan emisi ini pun telah mendapat penghargaan nasional pada ajang Eco-tech Pionner and Sustainability Award (EPSA) 2023 yang diselenggarakan Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip).
Sebagai salah satu isu global, Kilang Pertamina Plaju juga turut berkontribusi dalam peningkatan portofolio energi hijau. Dimana kilang ini selain memproduksi BBM ramah lingkungan, juga terus berupaya menurunkan emisi dalam proses operasional dan bisnisnya.
Pada awal 2023 lalu, kilang ini mendapat mandatory dari pemerintah untuk menyediakan produk Biosolar B35, yang merupakan bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawit.
Yang mengandung 35% Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebagai produk turunan Crude Palm Oil (CPO), sementara 65 persen lainnya merupakan BBM jenis solar.
Selain itu, demi menopang proses bisnisnya tetap menggunakan energi bersih, perusahaan telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sebesar 2,25 Mega Wattpeak (MWp).
Dan terinstalasi juga Solar Cell yang menghasilkan energi listrik sebesar 3.000 Wp untuk operasional perkantoran di Plaju.
Tidak hanya untuk kepentingan perusahaan, Kilang Pertamina Plaju pun turut mendorong agenda transisi energi bersih di masyarakat.
Lewat berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan telah mengajak masyarakat memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber energi.
Lewat program Desa Energi Berdikari di Kabupaten Muara Enim dan Lahat misalnya, masyarakat terpencil di dua dusun terpencil di kabupaten itu telah terelektrifikasi berkat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan total daya 30.000 Wp.
General Manager Kilang Pertamina Plaju, Yulianto Triwibowo turut mengucapkan selamat atas usia PT KPI yang genap menginjak 6 tahun.
“Perjalanan usia 6 tahun PT KPI menjadi momentum berharga bagi kami untuk terus mengolah energi terbaik untuk negeri. Berkomitmen dalam agenda pencapaian Net Zero Emission pada 2060, dengan terus mengadaptasi EBT, serta melaksanakan program-program TJSL,” kata Yulianto.
Sebagai bagian dari PT KPI, Kilang RU III Plaju, kata Yulianto, akan terus mendukung terwujudnya cita-cita Pertamina dan PT KPI menjadi perusahaan energi kelas dunia.