KORANHARIANBANYUASIN.ID – Sudah enam tahun lamanya, warga lima desa di Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, harus berjibaku dengan kondisi jalan yang rusak parah.
Jalan penghubung antar desa ini menjadi satu-satunya akses vital bagi ribuan warga untuk beraktivitas sehari-hari, namun sayangnya, jalan tersebut seakan terlupakan dan tak pernah tersentuh pembangunan.
Kondisi jalan yang rusak berlubang dan becek saat musim hujan membuat aktivitas warga terhambat.
BACA JUGA:Meski Hari Libur, Pemkab Banyuasin Tetap Gelar Upacara Hari Pahlawan, Ini Pesan Pj Bupati Banyuasin!
Kendaraan roda dua maupun roda empat kesulitan melintas, bahkan seringkali terperosok ke dalam lubang yang menganga.
Anak-anak sekolah pun kesulitan untuk mencapai sekolah karena harus melewati jalan yang penuh lumpur.
"Sudah bertahun-tahun kami mengeluhkan kondisi jalan ini, tapi belum ada perbaikan yang signifikan," ujar Edi salah seorang warga Desa Rimba Alai.
BACA JUGA:Kombel Sepakat SDN 24 Talang Kelapa Manfaatkan Google Form untuk Assesmen Pembelajaran
"Kami berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan ini," tambahnya.
Kerusakan jalan ini tidak hanya berdampak pada mobilitas warga, tetapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat.
Para petani kesulitan mengangkut hasil panen mereka ke pasar karena kondisi jalan yang buruk. Harga hasil pertanian pun menjadi tidak stabil akibat tingginya biaya transportasi.
BACA JUGA:Ingin Bibir Lembab? Coba 7 Lipstik Ini untuk Tampilan Sehari-hari
Menjelang Pilkada Banyuasin, isu kerusakan jalan ini kembali mencuat dan menjadi perhatian serius bagi para calon bupati.
Warga berharap, siapapun yang terpilih nanti dapat segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur jalan di daerah mereka.
"Kami berharap calon bupati yang baru nanti benar-benar memperhatikan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang infrastruktur," kata Edy.