Kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan ginjal dalam mengeluarkannya.
Selain itu, jaringan lemak berlebih juga dapat menghasilkan lebih banyak asam urat, yang semakin memperburuk kondisi.
Pria yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit asam urat dibandingkan wanita dengan berat badan berlebih.
5. Peran Genetik
Faktor genetik juga mempengaruhi prevalensi asam urat pada pria.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat cenderung lebih berisiko mengalaminya.
Meskipun wanita juga dapat diwariskan kecenderungan untuk mengidap asam urat, faktor genetik pada pria lebih sering berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat yang lebih cepat.
6. Perbedaan Usia
Penyakit asam urat biasanya muncul pada pria usia 40 tahun ke atas.
Pada usia ini, proses pengeluaran asam urat oleh ginjal mulai berkurang, dan penumpukan asam urat dalam darah semakin signifikan.
Pada wanita, meskipun kadar asam urat mulai meningkat setelah menopause, umumnya penyakit ini baru muncul lebih lama setelah masa menopause, yang membuat pria lebih sering mengalami gout pada usia yang lebih muda.
Penyakit asam urat lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, terutama pada pria usia lanjut, karena kombinasi faktor biologis, hormonal, gaya hidup, dan genetik.
Perbedaan hormon, penurunan fungsi ginjal, pola makan yang tidak sehat, obesitas, serta faktor genetik semuanya berperan dalam meningkatkan risiko asam urat pada pria.
Meskipun wanita juga dapat mengembangkan penyakit ini setelah menopause, pria tetap memiliki risiko lebih tinggi sepanjang hidup mereka.
Oleh karena itu, pria perlu lebih waspada terhadap faktor-faktor risiko ini dan menjaga pola makan serta gaya hidup yang sehat untuk mencegah penyakit asam urat.