KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pendampingan pembelajaran penyelenggara pendidikan inklusif untuk meningkatkan layanan disabilitas, cerdas dan berbakat istimewa diselenggarakan di Kecamatan Suak Tapeh.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin 2 Desember 2024 di Pusat Sumber Belajar (PSB) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin untuk jenjanjang sekolah dasar.
Hal tersebut dilaksanakan dalam upaya mewujudkan satuan pendidikan yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan bagi peserta didik yang menyandang pendidikan disabilitas.
BACA JUGA:Giliran Kecamatan Rantau Bayur Mendapat Pendampingan Literasi dan Numerasi
BACA JUGA:Jenjang SD Mulai Gelar SAS, di SDN 5 Banyuasin III Manfaatkan Google Form dan Quiz
Tiga target utama dalam Pendidikan Berjenjang melalui Program Pendidikan Inklusif. Target tersebut mencakup penerapan pendidikan berjenjang, peningkatan kapasitas pendidik, dan pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD).
Salah satu langkah penting untuk mencapai target tersebut adalah kegiatan Advokasi Pemanfaatan Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif yang dilaksanakan di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin.
Acara tersebut diikuti oleh sejumlah kepala sekolah dasar se kecamatan Suak Tapeh, mendatangkan nara sumber yang memiliki kapasitan pengetahuan yang matang tentang pendidikan inklusif.
BACA JUGA:Disdikbud Banyuasin Gelar Rekonsiiasi LPJ BOSP di Banyuasin III
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan advokasi dan peningkatan kapasitas bagi tenaga pendidik agar lebih siap dalam melaksanakan pendidikan inklusif di satuan pendidikan mereka.p
Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Korwil Disdikbud) Kecamatan Suak Tapeh Herlani SPd, sangat mengapresiasi kegiatan Advokasi Pendampingan penyelemgaraan pendidikan inklusif
Dia memyebut, pentingnya program pendidikan berjenjang sebagai layanan yang ditujukan terutama kepada satuan pendidikan dengan peserta didik penyandang disabilitas (PDPD).
Dia menekankan bahwa pendidikan inklusif memerlukan perubahan paradigma dan kesiapan hati dari para guru dalam menghadapi peserta didik dengan berbagai latar belakang kemampuan, termasuk penyandang disabilitas.