Vape vs. Rokok: Benarkah Lebih Aman? Ini Fakta Mengkhawatirkannya

Rabu 15 Jan 2025 - 12:00 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Apriyanti

2. Dampak Buruk Vape pada Paru-Paru

Penggunaan vape telah dikaitkan dengan sejumlah gangguan pernapasan.

Penelitian menunjukkan bahwa uap yang dihasilkan oleh vape dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan.

Beberapa pengguna juga melaporkan mengalami sesak napas, batuk kronis, dan bahkan kerusakan paru-paru yang permanen.

Salah satu penyakit yang menonjol adalah E-cigarette or Vaping Product Use-Associated Lung Injury (EVALI), yang pertama kali diidentifikasi pada 2019.

Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, sakit dada, dan dalam beberapa kasus, berujung pada kematian.

3. Risiko Kardiovaskular

Vape dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang pada akhirnya membebani sistem kardiovaskular.

Nikotin dalam vape juga memengaruhi pembuluh darah, meningkatkan risiko aterosklerosis (penumpukan plak di arteri) yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

4. Efek Adiktif pada Remaja

Salah satu bahaya terbesar dari vape adalah daya tariknya bagi remaja.

Rasa-rasa manis seperti stroberi, cokelat, atau mangga sering kali membuat remaja tertarik mencoba vape.

Sayangnya, nikotin dalam cairan vape dapat menyebabkan ketergantungan dengan cepat.

Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan vape lebih mungkin untuk beralih ke rokok tembakau.

Selain itu, nikotin juga dapat memengaruhi perkembangan otak remaja, terutama pada bagian yang mengatur perhatian, pembelajaran, dan pengambilan keputusan.

5. Potensi Zat Kimia Beracun

Kategori :