Karmin terkenal karena menghasilkan asam karminat, senyawa kimia berwarna merah tua yang digunakan sebagai pewarna alami.
Pewarna ini dikenal dengan nama "karmin" atau "cochineal dye" dan telah digunakan selama berabad-abad untuk mewarnai tekstil, makanan, minuman, dan kosmetik.
Pewarna karmin sangat dihargai karena stabilitas warnanya yang tinggi serta sifatnya yang aman bagi manusia.
3. Digunakan Sejak Peradaban Kuno
Penggunaan karmin sebagai pewarna telah ada sejak zaman peradaban Aztek dan Maya di Meksiko.
Pewarna ini digunakan untuk mewarnai pakaian bangsawan, lukisan, dan artefak.
Bahkan setelah kedatangan bangsa Eropa ke Amerika, karmin menjadi salah satu komoditas penting dalam perdagangan global.
4. Cara Panen yang Menarik
Panen karmin memerlukan teknik khusus.
Serangga ini dikumpulkan dari kaktus menggunakan kuas atau alat kecil lainnya.
Setelah dikumpulkan, karmin dikeringkan untuk menghasilkan pewarna.
Untuk menghasilkan satu kilogram pewarna karmin, dibutuhkan sekitar 70.000 serangga!
5. Tidak Berbahaya bagi Lingkungan
Karmin dianggap sebagai alternatif pewarna yang ramah lingkungan dibandingkan pewarna sintetis.
Proses produksinya tidak melibatkan bahan kimia berbahaya, dan penggunaan serangga ini membantu mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan.
6. Berukuran Kecil tetapi Kaya Manfaat