Stres adalah faktor yang kerap diabaikan dalam risiko diabetes.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
Jika stres berlangsung lama, tubuh mungkin kesulitan mengelola kadar gula darah, yang lama kelamaan bisa berkontribusi pada perkembangan diabetes.
Kebiasaan buruk ini sering kali terjadi tanpa disadari, terutama pada orang yang memiliki pola hidup yang penuh tekanan dan kurangnya manajemen stres yang tepat.
3. Kurang Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Kurang tidur atau tidur yang tidak nyenyak dapat memengaruhi produksi hormon yang mengatur gula darah, seperti insulin dan leptin.
Kekurangan tidur juga dapat meningkatkan rasa lapar, mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan berkalori tinggi.
Pola tidur yang buruk dalam jangka panjang dapat memperburuk risiko diabetes, bahkan bagi orang yang tidak terlalu sering makan makanan manis.
4. Merokok
Merokok adalah kebiasaan buruk lainnya yang dapat meningkatkan risiko diabetes.
Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak sel-sel tubuh dan mengganggu kerja insulin.
Hal ini membuat tubuh menjadi kurang efisien dalam mengatur kadar gula darah.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan non-perokok.
Kebiasaan merokok juga dapat memperburuk komplikasi yang terkait dengan diabetes, seperti kerusakan pembuluh darah dan jantung.
5. Pola Makan Tidak Sehat