Praja IPDN Menyatu dengan Tanah Serasan Sekate: Simbol Harapan Baru dalam Tata Pemerintahan Daerah

Praja IPDN Menyatu dengan Tanah Serasan Sekate: Simbol Harapan Baru dalam Tata Pemerintahan Daerah--

“Di DPRD, mereka akan melihat bagaimana proses perumusan kebijakan dilakukan melalui musyawarah politik. Ini penting agar mereka tidak hanya memahami regulasi administratif, tapi juga konteks politik kebijakan publik,” ungkap Marko.

Tak ketinggalan, Sekretaris Dinas PMD Muba Deny Sukmana dan Sekretaris Disbun Muba Rangga Perdana Putera juga menyampaikan komitmen penuh untuk mendampingi para praja. Mereka melihat kegiatan ini sebagai investasi jangka panjang bagi pemerintahan daerah.

Belajar Menjadi Pemimpin dari Akar Rumput

Magang bukan hanya tentang menyusun laporan atau membuat notulen rapat. Bagi para praja IPDN, ini adalah waktu mereka belajar menjadi pemimpin dengan merasakan langsung denyut kehidupan masyarakat.

Di Kelurahan Balai Agung, mereka akan terjun dalam program-program penguatan RT/RW, pendataan warga, hingga ikut serta dalam kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

Salah satu praja, Putri Ramadhani (21), yang berasal dari Sumatera Utara, mengaku sangat antusias mengikuti magang di Muba. “Saya ingin melihat langsung bagaimana kebijakan diterapkan dan dijalankan di lapangan. Saya juga ingin belajar berinteraksi dengan masyarakat dari latar budaya yang berbeda,” ungkapnya.

Rekan prajanya, Muhamad Zaki (22) dari Kalimantan Selatan, juga menyampaikan hal serupa. Ia berharap selama magang ini, mereka tidak hanya memperkaya pengetahuan, tapi juga mampu membangun jejaring dan pengalaman yang kelak berguna saat bertugas di tempat lain.

“Di kampus, kami banyak belajar teori. Tapi di sini, kami bisa merasakan realitasnya. Ini tantangan sekaligus peluang yang luar biasa,” ujarnya.

Serasan Sekate: Tempat Belajar yang Kaya Nilai

Muba bukan sekadar titik geografis di peta Sumatera Selatan. Ia adalah wilayah yang kaya akan sejarah, budaya, dan semangat kolektif membangun. Di tanah Serasan Sekate inilah para praja akan menemukan bukan hanya sistem birokrasi, tetapi juga nilai-nilai kearifan lokal yang menjunjung tinggi gotong-royong dan musyawarah.

Tak heran bila banyak kalangan menilai Muba sebagai lokasi yang tepat untuk membentuk karakter calon pamong praja masa depan. Pemerintah Kabupaten Muba sendiri telah menyiapkan program pendampingan budaya lokal sebagai bagian dari pembelajaran integratif.

“Kami ingin mereka juga belajar dari masyarakat. Belajar dari kebijaksanaan warga desa dan kelurahan. Di situlah esensi dari menjadi pemimpin—mendengarkan dan memahami,” ujar Thabrani Rizky.

Simbol Perubahan dan Regenerasi

Kegiatan magang ini mungkin hanya berlangsung dalam hitungan bulan. Namun dampaknya bisa sangat panjang. Ini adalah bagian dari proses regenerasi birokrasi Indonesia yang bersih, profesional, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Kehadiran praja IPDN di Muba bukan hanya agenda tahunan. Ini adalah simbol dari kesinambungan semangat reformasi birokrasi. Para praja muda ini akan menjadi saksi dan pelaku perubahan, baik selama mereka di sini maupun nanti saat mereka mengabdi sebagai ASN di berbagai penjuru negeri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan