Pertemuan Kombel Berseri Membahas Tentang Disiplin Positif

Kombel Berseri gelar pertemuan (foto-muk)--
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Komunitas Belajar (Kombel) Berseri (Berkelompok saling Elaborasi untuk Kolaborasi) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin gelar pertemuan.
Pertemuan yang diselenggarakan pada Selasa 15 Apri 2025, dilaksanakan sekitar pukul 12.00 diikuti sejulah guru dibuka langsung oleh SMPN 2 Banyuasin III, Elisa Estarini SPd MSi.
Menurut Elisa Estarini, Kombel Berseri SMPN 2 Banyuasin III membahas tentang penerapan disiplin pisitif untuk membangun hubungan yang positif antar pendidik dan peserta didik.
BACA JUGA:Murid SMPN 1 Banyuasin III Kembali mendapat Makan Gratis Bergizi
BACA JUGA:Verifikasi dan Validasi Dapodik Jenjang Dilaksanakan di SMPN 1 Sembwa
Disiplin positif adalah pendekatan dalam mendidik anak yang berfokus pada pembentukan perilaku yang baik melalui penghargaan, dukungan, dan pembinaan daripada hukuman atau ancaman.
"Konsep ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif antara pendidik dan peserta didik, serta mengajarkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan mandiri," ucap dia.
Diaiplin positif, kata dia, bertujuan untuk membentuk karakter murid yang baik, meningkatkan rasa percaya diri pada mereka, serta mengembangkan hubungan yang sehat dan saling menghormati antara murid dan seluruh warga sekolah.
BACA JUGA:Terkait Penghapusan Program Sekolah Penggerak, Ini Tanggapan Kadisdikbud Banyuasin
Dia menyampaikan, salah satu poin penting adalah konsep segitiga restitusi. Konsep ini menawarkan alternatif yang lebih efektif dibandingkan hukuman dan paksaan dalam mengatasi masalah perilaku siswa.
Gegitiga restitusi menekankan pada tiga komponen utama, yaitu: perbaikan dan mendengarkan: Siswa diajak untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan.
Tanggung jawab: Siswa belajar untuk bertanggung jawab atas tindakannya.
Pembelajaran: Melalui proses perbaikan, siswa diharapkan dapat belajar dari kesalahan dan tidak mengulanginya.
Dengan menerapkan segitiga restitusi, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki karakter yang baik.