Herman Deru Dukung Peran BKMT dalam Pembinaan Spiritual Masyarakat Sumsel

Gubernur Sumsel, Herman Deru--Foto humaspemprovsumsel
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Resmikan SMSC, Wujudkan 100.000 Sultan Muda di Sumsel
Gubernur menyatakan kekagumannya terhadap soliditas BKMT yang telah eksis selama 44 tahun tanpa konflik internal ataupun munculnya organisasi tandingan.
“Saya salut dengan BKMT yang tetap kompak dan solid. Jangan sampai ada perpecahan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART),” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum BKMT Pusat, Syifa Fauzia, menyampaikan bahwa Sumsel bukanlah wilayah yang asing baginya karena sebagian besar keluarganya berasal dari provinsi ini.
Ia menjelaskan bahwa BKMT didirikan pada 1 Januari 1981 oleh 731 majelis taklim yang ingin bersatu dalam sebuah organisasi perempuan muslimah.
“Peran BKMT terus berkembang, tak hanya di bidang dakwah, tetapi juga di berbagai bidang lainnya. BKMT adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai mana pun, dan didirikan untuk meningkatkan kualitas umat. Saat ini, BKMT telah hadir hampir di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Syifa berharap kehadiran BKMT di Sumsel dapat menjadi penyemangat bagi para pengurus dalam membangun daerah masing-masing.
“BKMT harus memiliki nilai-nilai seperti semangat, loyalitas, dan dedikasi. Saat ini, secara demografis, usia anggota BKMT mayoritas 55 tahun ke atas. Namun, saya optimistis BKMT Sumsel akan terus maju dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua BKMT Sumsel, Halifah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke-6 pada 26 April lalu telah memberikan amanah kepadanya untuk kembali memimpin organisasi tersebut.
“Amanah ini merupakan kehormatan dan tanggung jawab besar atas kepercayaan yang diberikan,” ucapnya.
Menurutnya, BKMT Sumsel telah hadir di 14 kabupaten/kota bahkan hingga tingkat kecamatan.
Ia berkomitmen membangun sinergi dengan berbagai majelis taklim dan menjalin kerja sama dengan organisasi perempuan lainnya.