Bocah 12 Tahun Desa Langkan Banyuasin Tenggelam Saat Cari Umpan Pancing, Begini Kejadiannya!

Reporter: Rooney |

Editor: Zaironi |

Kamis , 05 Jun 2025 - 07:26

Tim SAR saat mengevaluasi jasad korban yang ditemukan tenggelam di danau buatan Desa Langkan Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.--

“Kami mengimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi aktivitas anak-anak, terutama jika mereka bermain di dekat danau, kolam, atau tempat-tempat yang rawan. Tempat seperti ini sangat berbahaya jika tidak ada pengawasan,” ujarnya.

Ia juga meminta kepala desa setempat agar lebih aktif dalam mengingatkan warganya, terutama anak-anak dan remaja, untuk tidak bermain di tempat-tempat yang berisiko.

“Peristiwa ini menjadi pelajaran. Kita semua berduka, tapi ini juga peringatan agar tak ada lagi korban berikutnya,” tutup Reza.

Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti keluarga besar Nafisah. Bocah perempuan yang dikenal ceria dan penurut itu kini hanya tinggal kenangan.

Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi orang tua dan teman-temannya, tetapi juga seluruh warga Desa Langkan.

Tragedi ini menyisakan pelajaran penting bagi semua. Di tengah rutinitas dan kesibukan, pengawasan terhadap anak-anak tak boleh lengah. Alam yang tampak tenang, kadang menyimpan potensi bahaya yang tak disangka-sangka.

bocah 12 tahun desa langkan banyuasin tenggelam saat cari umpan pancing, begini kejadiannya!                            koranharianbanyuasin.id - sore yang kelabu menyelimuti desa langkan, kecamatan banyuasin iii, kabupaten banyuasin, sumatera selatan, rabu (4/6/2025). 
kabar duka menyebar cepat dari mulut ke mulut, menyesakkan dada warga.
seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, nafisah, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di danau buatan yang berada di belakang pondok pesantren qodratullah.
baca juga:lewat pertarungan super sengit, amri/nita raih tiket 16 besar indonesia open 2025
kisah pilu ini bermula siang hari, ketika nafisah berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi memancing bersama tiga orang temannya. 
tak ada yang mencurigakan dari rencana itu. aktivitas memancing sudah biasa dilakukan anak-anak setempat ketika waktu sekolah libur atau saat cuaca cerah.
namun, tujuan utama mereka bukan langsung memancing. mereka terlebih dahulu mencari gondang—atau keong air—yang akan digunakan sebagai umpan.
baca juga:kalahkan ganda denmark, fajar/rian tembus 16 besar
 danau buatan yang dulunya adalah lokasi penampungan air itu memang dikenal warga sekitar sebagai tempat berkumpulnya keong-keong air.
salah seorang saksi mata, warga setempat yang saat itu sedang berada di kebun tak jauh dari lokasi, mengatakan melihat keempat anak itu tertawa-tawa sambil mencari gondang di tepian danau. 
namun, suasana berubah seketika ketika dua dari mereka, termasuk nafisah, terpeleset dan jatuh ke dalam air.
baca juga:indonesia open 2025: lanny/fadia menang dramatis rubber game, melaju ke 16 besar
“langsung kami lari ke danau waktu dengar anak-anak teriak minta tolong. satu bisa kami tarik keluar, tapi satunya lagi, si nafisah, cepat tenggelam,” ucap seorang warga dengan nada sedih.
nafisah diketahui tidak bisa berenang. kedalaman danau yang mencapai sekitar lima meter dan tidak adanya pengaman di sekitar tepian membuat upaya penyelamatan langsung tidak membuahkan hasil. 
kepanikan menyelimuti lokasi. warga yang tak berhasil menyelamatkan korban segera menghubungi kepala desa langkan.
baca juga:wabup hadir di smpn rambutan, saksikan pelepasan murid dan resmikan lapangan sang purba 
kabar itu pun dengan cepat diteruskan kepada badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) kabupaten banyuasin. tak lama setelah laporan diterima sekitar pukul 16.30 wib, tim bpbd meluncur ke lokasi dan segera melakukan pencarian awal bersama warga.
namun keterbatasan peralatan membuat upaya tersebut belum membuahkan hasil. sambil menunggu bala bantuan dari palembang, warga dan bpbd terus berjibaku menggunakan alat seadanya, berharap ada keajaiban.
sekitar pukul 19.30 wib, tim rescue dari kantor sar palembang tiba di lokasi. dengan cepat mereka berkoordinasi bersama seluruh unsur sar gabungan yang sudah berada di sana—termasuk anggota tni/polri, bpbd, dan masyarakat.
baca juga:indonesia open 2025: lanny/fadia menang dramatis rubber game, melaju ke 16 besar
komandan tim rescue sar palembang, tomi, mengatakan pencarian dilakukan secara terpadu dan dibagi ke dalam dua sru (search and rescue unit). 
sru 1 melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan perahu karet. manuver-manuver dilakukan untuk menciptakan gelombang yang diharapkan dapat membantu mengangkat benda-benda dari dasar danau.
sementara itu, sru 2 melakukan penyelaman di titik lokasi awal kejadian dan area-area yang dicurigai menjadi tempat tenggelamnya korban.
baca juga:terima kunker komisi i dprd provinsi sumsel, bupati askolani beberkan berbagai potensi prioritas 
“proses evakuasi kami lakukan dengan penyelaman, dan korban ditemukan kurang lebih 30 menit setelah penyelaman dimulai. saat ditemukan, korban masih berada di dasar danau dengan kedalaman sekitar lima meter,” ujar tomi, dantim rescue sar palembang.
sekitar pukul 21.00 wib, jenazah nafisah berhasil ditemukan tak jauh dari lokasi awal ia dilaporkan tenggelam. 
tangis pecah di lokasi kejadian. orang tua korban yang sudah berada di tempat sejak sore hari tak kuasa menahan duka. tubuh mungil nafisah kemudian dievakuasi ke rumah duka untuk dimandikan dan dimakamkan.
baca juga:smpn 2 banyuasin iii gelar simulasi osn
kepala pelaksana bpbd banyuasin, reza agust perdana, yang turut mengawasi langsung jalannya evakuasi memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya para orang tua.
“kami mengimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi aktivitas anak-anak, terutama jika mereka bermain di dekat danau, kolam, atau tempat-tempat yang rawan. tempat seperti ini sangat berbahaya jika tidak ada pengawasan,” ujarnya.
ia juga meminta kepala desa setempat agar lebih aktif dalam mengingatkan warganya, terutama anak-anak dan remaja, untuk tidak bermain di tempat-tempat yang berisiko.
baca juga:kalahkan ganda denmark, fajar/rian tembus 16 besar
“peristiwa ini menjadi pelajaran. kita semua berduka, tapi ini juga peringatan agar tak ada lagi korban berikutnya,” tutup reza.
sementara itu, suasana duka masih menyelimuti keluarga besar nafisah. bocah perempuan yang dikenal ceria dan penurut itu kini hanya tinggal kenangan. 
kepergiannya meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi orang tua dan teman-temannya, tetapi juga seluruh warga desa langkan.
baca juga:tabrakan beruntun di langkan banyuasin, polisi beberkan penyebabnya!
tragedi ini menyisakan pelajaran penting bagi semua. di tengah rutinitas dan kesibukan, pengawasan terhadap anak-anak tak boleh lengah. alam yang tampak tenang, kadang menyimpan potensi bahaya yang tak disangka-sangka.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi HARIAN BANYUASIN 7 JUNI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan