Bukan Soal Teknik, Ini yang Bikin Pemain Muda Gagal Menang Menurut Kevin Sanjaya!

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Selasa , 08 Jul 2025 - 15:07

Kevin Sanjaya Sukamuljo--

“Sistem pembinaan itu harus lengkap. Jangan cuma fisik dan teknik, tapi juga sisi mentalnya,” kata Kevin.

Pelatih dan tim pendukung atlet, lanjut Kevin, perlu memberikan porsi perhatian lebih pada aspek psikologis.

Latihan ketahanan mental, simulasi tekanan pertandingan, hingga pembinaan karakter seperti disiplin, konsistensi, dan percaya diri perlu menjadi agenda rutin.

Pesan untuk Generasi Muda: Jangan Takut Gagal

Di akhir komentarnya, Kevin menyampaikan pesan penting kepada para pemain muda agar tidak mudah putus asa dan terus percaya pada kemampuan diri.

Ia mengingatkan bahwa kegagalan dan tekanan adalah bagian dari proses pembentukan atlet hebat.

Justru dari momen sulitlah seorang pemain bisa belajar lebih banyak.

“Kalah itu biasa, yang penting jangan menyerah sebelum pertandingan selesai,” tutup Kevin.

Pernyataan Kevin Sanjaya ini seolah menjadi alarm bagi dunia bulu tangkis Indonesia.

Di tengah regenerasi yang terus berjalan, kualitas mental menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan.

Jika ingin mencetak juara dunia berikutnya, pembinaan harus menyeluruh, termasuk membangun karakter dan ketangguhan mental pemain sejak usia dini.

bukan soal teknik, ini yang bikin pemain muda gagal menang menurut kevin sanjaya!                            koranharianbanyuasin.id - mantan pebulutangkis ganda putra indonesia, kevin sanjaya sukamuljo, angkat bicara soal kondisi para pemain muda tanah air yang menurutnya masih belum cukup tangguh dalam hal mental bertanding.
dikenal sebagai atlet dengan semangat juang tinggi dan insting bertanding yang tajam, kevin mengaku prihatin melihat kecenderungan beberapa pemain muda yang mudah menyerah saat dihadapkan pada tekanan di lapangan.
kevin menyampaikan bahwa ada gejala mengkhawatirkan di mana sejumlah pemain seolah kehilangan motivasi saat keadaan pertandingan tidak berjalan sesuai harapan.
baca juga:bukan sekadar peserta, malaysia kini jadi ancaman serius di turnamen dunia!
baca juga:kesehatan mental kembali mencuat usai unggahan lee zii jia: ungkapan seni atau sinyal bahaya?
“mereka saat tertekan itu lebih cepat menyerah. mereka tidak mau coba dulu, padahal sebelum pertandingan selesai itu masih ada peluang untuk menang,” ujar kevin.
kurangnya daya juang jadi tantangan pembinaan
bagi kevin, sikap cepat menyerah tersebut bukan hanya soal hasil pertandingan semata, melainkan berkaitan erat dengan karakter dan mentalitas seorang atlet.
baca juga:jelang kejuaraan asia, timnas voli u-16 coret 4 pemain! siapa saja korbannya?
baca juga:unggahan mengerikan lee zii jia bikin geger! ada apa dengan sang bintang bulu tangkis?
di dunia bulu tangkis yang keras dan penuh persaingan, mental bertanding merupakan salah satu fondasi utama dalam meraih kemenangan.
tak sedikit pertandingan besar yang dimenangkan bukan karena teknik semata, melainkan karena kemauan untuk terus berjuang meskipun dalam posisi tertinggal.
kevin menegaskan bahwa semangat pantang menyerah dan ketahanan mental tidak muncul begitu saja.
baca juga:ganda putra mandek juara, aryono buka suara: sabar saja, tapi jangan diam!
baca juga:terpukul dua kali, kento momota ungkap sisi lain yang tak pernah diketahui publik!
semua itu harus dibentuk secara konsisten sejak masa latihan, bukan hanya menjelang pertandingan.
“motivasi itu harus dibiasakan dari latihan. harus dibentuk dari awal, jangan gampang menyerah,” kata kevin menekankan pentingnya pembinaan mental sejak dini.
pengalaman pribadi: tertinggal bukan alasan menyerah
selama masa aktifnya di dunia bulu tangkis, kevin sanjaya dikenal sebagai pemain yang sulit dipatahkan semangatnya.
bersama pasangannya marcus fernaldi gideon, mereka dijuluki “minions” dan menorehkan berbagai prestasi tingkat dunia, termasuk menduduki peringkat satu dunia dalam waktu yang cukup lama.
kevin mengaku bahwa ia pun pernah menghadapi situasi sulit dalam pertandingan, tertinggal dalam skor, bahkan hampir kalah.
namun, yang membuatnya terus bertahan dan bahkan berbalik menang adalah keyakinannya bahwa selama pertandingan belum selesai, peluang selalu terbuka.
“selama masih mau usaha, ya selalu ada aja jalannya,” ujarnya bijak.
pernyataan ini menjadi pelajaran penting bagi pemain muda bahwa kekuatan mental bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan.
bukan hanya soal siapa yang lebih hebat secara teknik, tapi siapa yang lebih kuat secara mental dan tidak menyerah sampai akhir.
pembinaan mental: aspek yang sering terlupakan
kevin berharap ke depan pembinaan atlet muda tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis dan fisik.
menurutnya, pembentukan karakter dan ketahanan mental harus menjadi bagian penting dalam sistem pelatihan atlet nasional.
sebab, di panggung internasional, tekanan bukan hanya datang dari lawan, tetapi juga dari ekspektasi publik, suasana kompetisi, dan beban untuk membawa nama negara.
“sistem pembinaan itu harus lengkap. jangan cuma fisik dan teknik, tapi juga sisi mentalnya,” kata kevin.
pelatih dan tim pendukung atlet, lanjut kevin, perlu memberikan porsi perhatian lebih pada aspek psikologis.
latihan ketahanan mental, simulasi tekanan pertandingan, hingga pembinaan karakter seperti disiplin, konsistensi, dan percaya diri perlu menjadi agenda rutin.
pesan untuk generasi muda: jangan takut gagal
di akhir komentarnya, kevin menyampaikan pesan penting kepada para pemain muda agar tidak mudah putus asa dan terus percaya pada kemampuan diri.
ia mengingatkan bahwa kegagalan dan tekanan adalah bagian dari proses pembentukan atlet hebat.
justru dari momen sulitlah seorang pemain bisa belajar lebih banyak.
“kalah itu biasa, yang penting jangan menyerah sebelum pertandingan selesai,” tutup kevin.
pernyataan kevin sanjaya ini seolah menjadi alarm bagi dunia bulu tangkis indonesia.
di tengah regenerasi yang terus berjalan, kualitas mental menjadi aspek yang tidak boleh diabaikan.
jika ingin mencetak juara dunia berikutnya, pembinaan harus menyeluruh, termasuk membangun karakter dan ketangguhan mental pemain sejak usia dini.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Harian Banyuasin 9 Juli 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan