3 Wakil Ganda Putri Indonesia Tersingkir di 16 Besar Hong Kong Open 2025

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Kamis , 11 Sep 2025 - 12:50

Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari kandas di 16 besar Hong Kong Open 2025, Kamis 11 September 2025.--Foto PBSI

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Habis sudah peluang sektor ganda putri Indonesia untuk bersaing di ajang Hong Kong Open 2025.

Tiga pasangan yang turun di babak 16 besar harus tumbang berjamaah dan gagal melangkah ke perempat final.

Harapan besar publik bulutangkis tanah air pun terpaksa kandas lebih cepat dari yang diharapkan.

Sebelumnya, pasangan muda Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi sudah lebih dulu gugur.

Lanny/Tiwi yang baru dipasangkan beberapa bulan terakhir belum mampu mengimbangi permainan wakil Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi.

Kekalahan dua gim langsung menjadi tanda bahwa mereka masih butuh banyak jam terbang untuk bisa bersaing dengan pasangan level atas dunia.

Tidak berhenti di situ, ganda utama Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, juga harus angkat koper lebih cepat.

Pasangan peraih medali emas SEA Games itu kalah straight game dari pasangan Jepang lainnya, Arisa Igarashi/Chiharu Shida.

Dengan skor tipis 16-21, 19-21, Apri/Fadia sejatinya sempat memberi perlawanan ketat, namun kesalahan sendiri di poin-poin krusial membuat langkah mereka terhenti.

3 wakil ganda putri indonesia tersingkir di 16 besar hong kong open 2025                            koranharianbanyuasin.id - habis sudah peluang sektor ganda putri indonesia untuk bersaing di ajang hong kong open 2025.
tiga pasangan yang turun di babak 16 besar harus tumbang berjamaah dan gagal melangkah ke perempat final.
harapan besar publik bulutangkis tanah air pun terpaksa kandas lebih cepat dari yang diharapkan.
baca juga:hong kong open 2025: apriyani/fadia gagal tembus perempat final usai duel sengit lawan jepang
baca juga:kalah dua gim langsung, lanny/tiwi tersingkir dari hong kong open 2025
sebelumnya, pasangan muda lanny tria mayasari/amallia cahaya pratiwi sudah lebih dulu gugur.
lanny/tiwi yang baru dipasangkan beberapa bulan terakhir belum mampu mengimbangi permainan wakil jepang, rin iwanaga/kie nakanishi.
kekalahan dua gim langsung menjadi tanda bahwa mereka masih butuh banyak jam terbang untuk bisa bersaing dengan pasangan level atas dunia.
baca juga:lee yang resmi jadi menteri olahraga pertama taiwan, usung visi olahraga untuk semua
baca juga:selebrasi kemenangan alwi vs jason: tegang dan terpancing adrenalin
tidak berhenti di situ, ganda utama indonesia, apriyani rahayu/siti fadia silva ramadhanti, juga harus angkat koper lebih cepat.
pasangan peraih medali emas sea games itu kalah straight game dari pasangan jepang lainnya, arisa igarashi/chiharu shida.
dengan skor tipis 16-21, 19-21, apri/fadia sejatinya sempat memberi perlawanan ketat, namun kesalahan sendiri di poin-poin krusial membuat langkah mereka terhenti.
baca juga:leo/bagas lolos 16 besar hong kong open 2025 usai menang dramatis 3 gim lawan ganda taiwan
baca juga:performa belum stabil, anthony ginting angkat koper dari hong kong open 2025
harapan terakhir indonesia ada di tangan pasangan muda potensial, febriana dwipuji kusuma/meilysa trias puspitasari.
ana/trias tampil penuh semangat ketika berhadapan dengan unggulan dua turnamen, pasangan asal malaysia pearly tan/thinaah muralitharan.
pertandingan berlangsung seru dan menyita perhatian penonton, karena ana/trias berani bermain menyerang dan tidak gentar menghadapi lawan yang jauh lebih berpengalaman.
sayangnya, keberuntungan belum berpihak pada pasangan pelatnas tersebut.
setelah berjuang keras, mereka harus menyerah dalam dua gim langsung dengan skor 18-21, 17-21, kamis (11/9/2025).
kekalahan ini menutup sudah peluang ganda putri indonesia di turnamen level super 500 tersebut.
meski kalah, perjuangan ana/trias patut diapresiasi.
mereka mampu memberikan perlawanan sengit dan menunjukkan perkembangan permainan yang menjanjikan.
namun, pengalaman dan konsistensi pearly/thinaah membuat mereka lebih unggul di momen-momen penting.
kegagalan tiga pasangan sekaligus tentu menjadi bahan evaluasi serius bagi pelatih sektor ganda putri indonesia.
persaingan di level internasional semakin ketat, sementara pemain-pemain muda indonesia masih butuh adaptasi, konsistensi, serta mental juara untuk bisa menembus dominasi pasangan elite dunia.
bagi apri/fadia, kekalahan ini jelas menjadi alarm. sebagai pasangan andalan utama, mereka dituntut segera bangkit dan memperbaiki performa, terutama di poin-poin kritis yang kerap menjadi kelemahan.
sementara lanny/tiwi serta ana/trias perlu memanfaatkan pengalaman ini untuk belajar dan semakin matang menghadapi laga-laga penting berikutnya.
kandasnya semua wakil ganda putri di hong kong open 2025 memang mengecewakan, tetapi hal ini juga membuka ruang refleksi untuk membangun strategi jangka panjang.
regenerasi pemain, peningkatan kualitas teknik, hingga pembentukan mental kompetitif menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pbsi.
dengan kalender bulutangkis internasional yang masih panjang, publik tentu berharap para srikandi bulutangkis indonesia bisa segera bangkit.
kekalahan di hong kong bisa dijadikan pelajaran berharga agar tampil lebih solid di turnamen berikutnya.
karena bagaimanapun, tradisi emas ganda putri indonesia harus tetap dijaga dan diperjuangkan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 19 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan