China Masters 2025: Langkah Terhenti, Ana/Meilysa Akui Belum Maksimal Hadapi Poin Kritis

Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.--Foto PBSI
BACA JUGA:China Masters 2025: Tampil Agresif, Rachel/Febi Singkirkan Ganda Jepang Lewat Laga Ketat Tiga Gim!
Interval gim kedua ditutup dengan ketertinggalan, dan selepas jeda mereka tak mampu mengejar.
Alhasil, pasangan Malaysia berhasil menyamakan kedudukan 21-16.
Drama sesungguhnya hadir di gim penentuan. Kedua pasangan saling adu strategi, bergantian unggul hingga poin kritis.
Ana/Trias sempat memimpin namun kembali terjebak dalam permainan lawan yang sabar menunggu kesempatan.
Beberapa kali serangan terburu-buru membuat pasangan Indonesia kehilangan momentum, hingga akhirnya kalah tipis 20-22.
Kekalahan ini jelas terasa menyesakkan karena kemenangan sempat berada di depan mata.
Usai laga, Febriana Dwipuji Kusuma mengungkapkan perasaan campur aduknya.
"Alhamdulillah kami bisa bermain dengan baik meskipun hasilnya belum yang diinginkan. Sedikit lagi dan nyesek, tapi kami harus terima. Positifnya kami sudah lebih baik dari sebelumnya," ucapnya.
Ana juga menekankan pentingnya mengontrol emosi dan pola permainan, terutama saat memasuki poin kritis.
"Kami harus bisa kontrol emosi dan nafsu, keinginan untuk mendapatkan poin tidak boleh menggebu-gebu. Harus ingat terus dapat poin dari pola bagaimana. Seperti tadi kami di akhir terus menyerang padahal itu yang diinginkan lawan. Tan/Thinaah memang menunggu dengan bertahan dulu sebelum melakukan serangan balik," jelasnya.
Sementara itu, Meilysa Trias Puspitasari menilai pengalaman kali ini sangat berharga untuk perjalanan mereka ke depan.
"Kami harus belajar lagi terutama mengatasi poin-poin kritis seperti tadi. Saya merasa sudah dapat feel-nya bermain dengan mbak Ana. Tinggal kami tingkatkan lagi untuk ke depan," ungkapnya.
Meskipun hasil yang diraih belum maksimal, performa Ana/Trias patut diapresiasi.
Mereka mampu memberikan perlawanan ketat hingga akhir melawan pasangan unggulan dunia.