Siapkah Sekolah Menerapkan Kurikulum Nasional?

Asep Syaiful Adha--

BACA JUGA:Pemimpin Amanah dalam Memegang Amanat

Pada saat penyusunan RHK (Rencana Hasil Kerja) tersebut banyak yang mengeluh, karena harus bekerja pada aplikasi yang baru dia kenal dan belum pernah ada sosialisasi sebelumnya.

Di samping itu aplikasi itu sifatnya on-line, sehingga pada saat sinyalnya tidak stabil, maka penginputan data harus berulang dan berulang beberapa kali.

Pada awal tahun 2024, pemerintah (Kemdikbud Ristek) mengawinkan Platform e-Kinerja dengan PMM (Platform Merdeka Mengajar), kebijakannya adalah bekerja di PMM sudah langsung terhubung ke e-Kinerja, jadi menyusun RHK-nya cukup di PMM maka di platform e-Kinerja sudah langsung terisi.

Sebelum kebijakan ini diberlakukan, banyak lembaga-lembaga (lembaga pendidikan khususnya) dan komunitas, berlomba mengadakan pelatihan (Bimtek) dan Webinar, dan untuk menarik minat para guru maka dirayu dengan berbagai fasilitas tambahan dan penerbitan sertifikat. 

Setelah pemerintah (Kemdikbud Ristek) mengawinkan PMM dan e-Kinerja, dan karena pemerintah cenderung mengakui yang terdaftar di PMM.

Maka berbagai lembaga penyelenggara pun mendaftarkan lembaganya supaya tercantum (diakui) di PMM.

Selama ini, anjuran agar setiap sekolah memiliki "Komunitas Belajar" belum begitu dirasakan manfaatnya oleh anggota komunitas.

Namun seiring berjalannya waktu dan dengan diberlakukannya pengisian e-Kinerja lewat PMM, maka kegiatan komunitas belajar semakin menggeliat.

Sekolah yang belum membuat komunitas belajar segera membuat dan sekolah yang sudah membuat segera mendaftarkan ke PMM.

Sehingga sekarang komunitas belajar yang ada di PMM semakin banyak dan beragam. 

Dulu orang sanksi kalau komunitas belajarnya belum terdaftar, maka sertifikat yang dikeluarkan oleh kombel tidak berlaku, tapi setelah ada statemen dari PMM bahwa "walaupun Kombelnya belum terdaftar di PMM maka sertifikatnya tetap berlaku" maka kegiatan kombel tambah banyak lagi.

Ada berbagai macam komunitas belajar yang timbul, ada kombel dalam sekolah, ada kombel lintas sekolah, ada kombel regional dan ada kombel Nasional. 

Menjamurnya komunitas-komunitas belajar, semakin mempermudah guru untuk meningkatkan kompetensinya melalui berbagai komunitas belajar tersebut, jangan hanya ikut Webinar atau Zoom komunitas tertentu.

Tapi hanya mengejar sertifikatnya saja, tapi ikutilah dengan baik sehingga kemampuan atau kompetensi guru semakin meningkat. 

Tag
Share