BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Ingin Cabai Subur dan Tahan Penyakit? Ini Kriteria Benih Cabai yang Harus Dipilih!

Memilih bibit cabai yang baik auto gagal tumbuh.--foto tangkapan layar @infarm.id

Misalnya, ada varietas cabai yang lebih cocok ditanam di dataran tinggi dengan suhu yang lebih sejuk, sementara yang lain lebih sesuai untuk dataran rendah yang panas. 

Oleh karena itu, pilihlah benih yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat Anda akan menanam.

Konsultasikan dengan ahli pertanian atau petani lokal untuk mendapatkan rekomendasi varietas yang tepat.

7. Memperhatikan Ukuran dan Bentuk Benih

Ukuran dan bentuk benih cabai juga dapat menjadi indikator kualitas. 

Benih yang baik biasanya berukuran seragam, berbentuk bulat atau lonjong, dan memiliki warna yang cerah.

Hindari benih yang terlihat keriput, berubah warna, atau terlalu kecil, karena ini bisa menjadi tanda benih yang kurang sehat atau sudah tua.

8. Mengamati Proses Pengemasan dan Penyimpanan Benih

Proses pengemasan dan penyimpanan benih juga mempengaruhi kualitasnya. 

Benih yang dikemas dengan baik biasanya disimpan dalam wadah kedap udara untuk melindungi dari kelembaban dan cahaya. 

Penyimpanan benih di tempat yang sejuk dan kering juga penting untuk menjaga kualitasnya. 

Hindari membeli benih yang sudah lama terpajang di etalase toko, karena benih tersebut mungkin sudah terpapar suhu dan kelembaban yang tidak ideal.

9. Menghindari Benih Hasil Modifikasi Genetik (GMO)

Di beberapa negara, benih hasil modifikasi genetik (GMO) dapat ditemukan di pasaran. 

Meskipun GMO dapat memberikan beberapa keunggulan, seperti ketahanan terhadap hama atau penyakit tertentu.

Tag
Share