BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Keajaiban Sotong: Ahli Kamuflase Lautan dengan Kemampuan Berubah Warna

Cuttlefish atau sotong dengan kemampuan kamuflase dengan berubah warna.--Foto terencetong

Kemampuan berubah warna pada sotong dikendalikan oleh sistem sarafnya.

Kromatofora diatur oleh saraf yang dapat mengontrol ukuran dan distribusi pigmen dalam sel-sel ini.

Ketika sotong ingin berkamuflase, otaknya mengirimkan sinyal ke sel-sel ini untuk mengubah warna dan pola di seluruh tubuhnya.

Menariknya, sotong tidak hanya mampu mengubah warna, tetapi juga tekstur kulitnya.

Dengan menggunakan otot-otot kecil di bawah kulitnya, sotong dapat membuat kulitnya menjadi halus atau berbintik-bintik, meniru tekstur lingkungan sekitarnya.

Hal ini memungkinkan sotong untuk berbaur dengan lebih baik dan membuatnya hampir tidak terlihat oleh predator atau mangsa.

Fungsi Kamuflase dalam Kehidupan Sotong

Kamuflase memiliki beberapa fungsi penting dalam kehidupan sotong.

Salah satu yang paling jelas adalah perlindungan dari predator. Lautan penuh dengan predator yang siap menyerang sotong.

Termasuk ikan besar, hiu, dan bahkan mamalia laut seperti lumba-lumba.

Dengan berkamuflase, sotong dapat menghindari perhatian predator dan mengurangi risiko dimangsa.

Selain perlindungan, kamuflase juga digunakan oleh sotong saat berburu.

Sebagai predator yang aktif, sotong sering kali mendekati mangsanya secara diam-diam sebelum menyerang.

Dengan menyamarkan diri mereka dengan lingkungan sekitarnya, sotong dapat mendekati mangsa tanpa terdeteksi, lalu dengan cepat menyerang dengan tentakel mereka yang panjang.

Kamuflase juga berperan penting dalam komunikasi antar-sotong.

Tag
Share