Alih-alih Bertarung Gagasan, Askolani dan Slamet Kenang Kebersamaan di Debat Pilkada Banyuasin

Bernostalgia Askolani-Slamet malah hindari debat dan memilih saling sanjung dan bernostalgia--

"Banyak hal yang telah kami capai bersama, seperti pembangunan infrastruktur dan perbaikan pendidikan. Keberhasilan yang ada adalah hasil dari kerja kami berdua.

Dan jika ada yang belum terwujud, itu juga menjadi tanggung jawab kami berdua."

BACA JUGA:Debat Publik Calon Bupati Banyuasin, Ketua KPU Banyuasin: Wadah Sampaikan Visi Misi

Dialog yang terbangun antara kedua kandidat ini tampak lebih menyerupai perbincangan antara dua sahabat lama daripada debat politik yang biasanya diwarnai dengan kritik pedas.

Tidak ada serangan langsung, tidak ada pertanyaan yang memojokkan.

Kedua kandidat lebih memilih untuk mengingat perjalanan mereka sebagai bupati dan wakil bupati Banyuasin sebelumnya.

BACA JUGA:Kapolda Irjen Andi Rian R Djajadi Intens Bahas Agenda Nasional Hingga Pilkada

Slamet dan Askolani diketahui pernah berpasangan sebagai pemimpin Banyuasin dalam periode sebelumnya.

Keduanya bekerja bersama dalam upaya memajukan kabupaten tersebut, sehingga ikatan yang terjalin tampaknya cukup kuat, meskipun kali ini mereka maju sebagai pesaing dalam Pilkada Banyuasin 2024.

Namun, sikap keduanya dalam debat kali ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan publik.

BACA JUGA:Kapolda Pastikan Tahapan Pilkada Serentak 2024 di Sumsel Berjalan Aman Lancar

Beberapa pihak menilai bahwa ketidakmauan Slamet untuk berdebat merupakan bentuk penghormatan yang tulus terhadap mantan rekannya.

sementara yang lain berspekulasi bahwa hal tersebut mencerminkan adanya keengganan dari kedua kandidat untuk membuka luka lama atau mengungkap kelemahan satu sama lain.

Apa pun alasannya, sesi debat yang seharusnya menjadi ajang adu program dan gagasan ini justru berubah menjadi momen refleksi masa lalu kedua tokoh ini.

BACA JUGA:Pilkada Banyuasin: Mantan Partner Berhadapan, Siapa yang Punya Visi Terbaik untuk Pangkalan Balai?

Tag
Share